Hadapi Covid, Kurikulum Kuliah Bisnis Perlu Diperbarui
Pandemi Covid-19 membuat kampus dan kalangan pengajar dalam studi ekonomi dan bisnis, dituntut kreatif mendorong lahirnya gagasan dan upaya baru. Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dinamika (Undika) Achmad Yanu Alif Fianto berpendapat, diperlukan pembaharuan kurikulum, khususnya dalam disiplin ilmu ekonomi dan bisnis.
“Dalam situasi yang serba dengan ketidakpastian seperti saat ini, tidak hanya para mahasiswa yang dituntut untuk lebih kreatif dalam pengembangan skill, tetapi juga seluruh elemen civitas akademik harusnya memiliki strategi,"jelas Yanu, sapaan pakar ekonomi di kampus tersebut.
Menurutnya, saat ini prodi manajemen harus fokus memberi pembekalan berwirausaha pada mahasiswanya. Meski harusnya jiwa kewirausahaan harus ada pada mahasiswa jurusan apapun.
Selain itu menurutnya ada terdapat tiga aspek yang harus ditingkatkan dalam pendidikan kewirausahaan dalam perkuliahan, yakni jiwa kemandirian, daya juang dan hardskill setiap mahasiswa.
Dalam segi aspek jiwa kemandirian, mahasiswa harus mampu bersikap mandiri dan tidak bergantung pada apa pun agar bisa mengembangkan perusahaan. Baik itu usaha yang dirintisnya sendiri atau tempat mahasiswa bekerja nantinya.
Yanu juga memaparkan pada aspek kedua yakni penanaman daya juang dalam pendidikan kewirausahaan, mahasiswa tidak boleh mudah menyerah jika mengalami kegagalan.
Sedangkan untuk aspek hardskill, mahasiswa juga dituntut untuk memiliki kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan saat ini, sekaligus bisa mengelola diri dan bisa berinovasi dengan mengembangkan kemampuannya.
Dengan adanya hal tersebut ia berharap para mahasiswa mau mengembangkan skillnya untuk membuat sebuah peluang usaha baru ataupun membuat sebuah terobosan inovasi yang bermanfaat bagi perusahaan nantinya.
"Kami berharap semakin banyak siswa yang memiliki pandangan untuk memilih jurusan Program Studi dalam Fakultas Ekonomi dan Bisnis saat memasuki dunia perkuliahan nanti. Sebab bidang ilmu ini berperan penting dalam perekonomian Indonesia mendatang," tandasnya.
Advertisement