Pemkot Surabaya Tutup Taman, Bungkul pun Sepi dari Pengunjung
Pemerintah Kota Surabaya menutup semua taman, agar tidak didatangi oleh pengunjung. Upaya ini dilakukan untuk menekan laju penularan virus corona. Sejumlah taman pun terlihat sepi, meski ada beberapa yang berkunjung untuk melepas penat di akhir pekan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, taman-taman di pusat Kota Surabaya terlihat sepi dari pengunjung. “Yah jelas sepi Mas, kan emang ditutup sama pemerintah,” kata, Sofian Hadi, penjaga parkir minimarket samping Taman Apsari, Minggu 22 Maret 2020.
Hadi mengatakan, ditutupnya akses di taman tersebut sudah terjadi sejak hari Jumat, 20 Maret 2020, lalu. Ia berpendapat kalau hal ini dilakukan sebagai upaya Pemkot, untuk mengurangi penyebaran covid-19.
“Sudah sejak kemarin lusa Mas, (Taman) Apsari ditutup. Yah mungkin gara-gara banyak anak kecil yang diliburkan (sekolah), terus malah ke sini,” ucap Hadi, sembari tertawa.
Tak hanya Taman Apsari, kesunyian juga terlihat di Taman Bungkul, yakni lokasi yang biasa digunakan warga Surabaya untuk mengisi hari libur singkat. Sepeda motor yang biasanya berjajar rapi diparkiran, terlihat kosong siang ini.
“Gara-gara corona kayaknya, jadi biar warga Surabaya gak kesini dulu (Taman Bungkul),” tutur Umiati, salah satu masyarakat yang nekat melewati tali penanda ditutupnya taman.
Umiati mengaku, sebenarnya ia sudah mengetahui akan ditutupnya Taman Bungkul tersebut. Namun ia tetap datang, dengan alasan mengisi waktu luang yang hanya datang seminggu sekali itu.
“Gimana lagi Mas, hari biasa (saya) juga kerja, jadi jarang ketemu anak,” ungkap wanita yang datang dengan anaknya yang berusia enam tahun.
Sebelumnya, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini telah melakukan tindakan preventif untuk menekan penyebaran covid-19 di Surabaya. Yakni seperti menyediakan wastafel di beberapa titik, menyemprotkan disinfektan di semua wilayah, mendistribusikan wedang pokak dan telur rebus, terakhir ia bekerja sama dengan ITTS untuk pengadaan bilik sterilisasi covid-19.