Hadapi Aturan Baru Seleksi Masuk PTN, Ini Solusi Zenius
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengubah aturan seleksi mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri (PTN) awal September lalu. Perubahan dilakukan pada seluruh jalur seleksi masuk PTN, yaitu seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN), seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN), dan Ujian Mandiri.
SNMPTN akan mengacu pada rata-rata nilai rapor dan minat dan bakat siswa. Sementara untuk Ujian Mandiri, Kemendikbud meminta untuk PTN transparan untuk kuota penerimaan, metode ujian, dan besaran biaya masuk.
Selain itu, Kemendikbudristek juga menghapuskan tes potensi akademik (TPA) pada SBMPTN, dan hanya menyisakan tes potensi skolastik (TPS) saja.
Adanya perubahan pada skema seleksi ini dianggap sebagai sebuah transformasi positif di dunia pendidikan. Aturan yang akan berlaku ini dianggap inklusif, holistik, dan transparan bagi seluruh kalangan.
Kebijakan ini juga dianggap mampu mendorong pembelajaran menyeluruh, lebih berfokus pada kemampuan penalaran, lebih transparan, lebih inklusif, dan mengakomodasi keragaman peserta didik, serta lebih terintegrasi.
Mempersiapkan siswa untuk belajar secara menyeluruh pada seleksi berdasarkan jalur prestasi (SNMPTN), nantinya akan menggunakan perhitungan minimal 50 persen nilai rapor seluruh mata pelajaran dan maksimal 50 persen komponen penggali minat bakat. Dengan demikian siswa kini lebih terdorong untuk berprestasi di seluruh mata pelajaran. Siswa tidak lagi dihadapkan hanya pada beberapa mata pelajaran tertentu saja.
Berangkat dari hal tersebut, siswa diharapkan dapat memberikan perhatian dan fokus yang sama pada seluruh mata pelajaran. Menghadapi aturan seleksi mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri (PTN),
Founder dan Chief Education Officer Zenius, Sabda PS, mengatakan Zenius, menawarkan solusi dengan menyiapkan ratusan ribu soal TPS yang bisa digunakan sekolah atau guru untuk meningkatkan potensi skolastik para siswa mereka. Sejak berdiri 2004, Zenius selalu menekankan pada pemahaman konsep dan pemahaman fundamental dalam menyampaikan materi pelajaran.
Merespon kebijakan untuk masuk PTN yang baru, Founder dan Chief Education Officer Zenius, Sabda PS, mengatakan tantangan yang lebih besar untuk masuk PTN, karena siswa jadi memiliki banyak pilihan untuk memilih jalur masuk perguruan tinggi idaman mereka.
“Untuk UTBK misalnya, dari sisi siswa, memang terlihat lebih mudah karena tidak terlalu banyak mata pelajaran yang harus dipelajari. Tapi ini akan menjadi tantangan tersendiri, karena PTN dianggap mudah bagi kebanyakan siswa, UTBK tahun depan akan menjadi lebih sulit atau lebih kompetitif. Untuk itu, siswa tetap harus mempersiapkan UTBK dengan maksimal,” ujar Sabda Rabu 28 September 2022.
Khusus bagi para siswa, Zenius juga telah mengembangkan cara belajar adaptif melalui fitur ZenCore. Di sini, setiap siswa dapat melatih kemampuan fundamental di tiga bidang yaitu Matematika, Bahasa Inggris, dan logika verbal, yang disesuaikan dengan level kemampuan masing-masing. "Mari sambut transformasi pendidikan dengan semangat dan cara belajar yang baru," ujar Sabda
Tentang Zenius
Zenius didirikan pada tahun 2004 oleh Sabda PS dan Medy Suharta, Zenius sebagai salah satu pionir edutech di Indonesia yang memberikan solusi belajar online dan berfokus pada pemahaman konsep dan penalaran ilmiah.
Zenius bercita-cita mencetak generasi Indonesia yang memahami ilmu pengetahuan dan cinta belajar, ketimbang menjadi generasi penghafal. Ekosistem pembelajarannya fokus untuk memberikan dampak berkelanjutan (sustainable impact), mulai dari segmen SD melalui Zenius Land, SMP dan SMA melalui Zenius
Advertisement