Hadapi Arema FC, Djanur Bagikan Pengalaman ke Pemain Persebaya
Laga big match bukan hal baru bagi Djajang Nurdjaman. Saat masih menangani Persib, Djanur berkali-kali mendampingi Maung Bandung lawan Persija. Pengalaman itulah yang coba ia tularkan pada para pemain Persebaya jelang lawan Arema FC di pekan ke-24 Liga 1 2018 nanti.
Djanur mengaku sering harus menaiki kendaraan taktis (rantis) untuk sampai ke stadion. Sehingga pelatih asal Majalengka ini tak merasakan perbedaan ketika kembali mengawal pertandingan besar antara Persebaya vs Arema FC, Sabtu 6 Oktober 2018.
"Saya mungkin jadi salah satu pelatih yang paling beruntung di Liga Indonesia. Karena selalu mengawal pertandingan besar, dan kali ini kembali terlibat di derbi Jawa Timur," kata pelatih Persib 2007-2008 dan 2012-2017 saat ditemui di Lapangan Sier, Jumat 5 Oktober 2018.
Kini, segudang pengalaman melakoni partai besar itu coba ia tularkan ke para pemain Persebaya. Sebelum berangkat ke Malang, Djanur menyampaikan kepada para pemainnya agar membuang rasa takut.
Djanur justru meminta para pemainnya menjadikan situasi seperti ini sebagai pemicu semangat untuk memenangkan pertandingan. Sebab, dalam momen seperti ini, seharusnya Arema FC yang tertekan kalau sampai seri atau kalah.
“Saya sudah sampaikan pesan kepada para pemain. Jangan takut dan siapkan mental. Karena kalian di lapangan bertemu dengan pemain yang sama-sama profesional. Jangan hiraukan di luar lapangan. Fokus pada pertandingan dan semangat harus dijaga. Mereka tidak perlu takut karena laga ini disaksikan orang di seluruh Indonesia,” ujar pelatih 53 tahun ini.
Soal naik rantis, baginya bukan masalah dan tidak perlu membuat para pemain ciut nyali, khususnya pemain muda yang belum pernah merasakan duel klasik seperti ini. Bahkan menurutnya lebih aman naik mobil rantis.
“Saya orang yang sering naik rantis. Di Jakarta, Malang, Solo. Dan itu aman-aman saja. Mudah-mudahan pemain pergi ke sana dengan keberanian,” katanya.
Djanur juga berpesan kepada para pemainnya untuk tak ciut nyali saat menghadapi Arema besok. Sebab jika sampai kehilangan nyali, maka semua yang sudah dilakukan saat latihan akan buyar dalam sekejap.
"Kalau kita ciut nyali dan takut, pasti bakal berantakan. Karena di luar lapangan mereka hanya dengan suara. Tidak mungkin turun, jadi tidak perlu dihiraukan,” ucapnya. (hrs/Nas)
Advertisement