Hadapi Ancaman Bencana, Ini Jihad Lingkungan Muhammadiyah
Ketua Majelis Lingkugan Hidup PP Muhammadiyah, Muhjidin Mawardi mengatakan pentingnya merefkesikan sejauh mana keterlibatan MLH PP Muhammadiyah dalam masalah lingkungan dan kebencanaan.
“Seberapa besarkah penanganan kita terhadap kebencanaan lingkugan terlebih diprediksi pada tahun 2019 nanti akan terjadinya sekitar 2.500 ancaman bencana bahkan akan bertambah eskalasinya,” katanya, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Minggu 23 Desember 2018.
Muhjidin menjelaskan, adanya prediksi ancaman bencana itu yang perlu kita waspadai adalah kerusakan di muka bumi akibat ulah tangan manusia. Menurutnya, akar dari permulaan dari perbuatan manusia terhadap kerusakan di Bumi yang di awali dari cara pandang yang kurang baik.
“Seberapa besarkah penanganan kita terhadap kebencanaan lingkugan terlebih diprediksi pada tahun 2019 nanti akan terjadinya sekitar 2.500 ancaman bencana bahkan akan bertambah eskalasinya,” kata Muhjidin Mawardi.
Seperti yang disinggung dalam QS. Ar-Rum ayat 41 ‘Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar).
“Atas dasar kerusakan itu yang sebagian besar karena ulah manusia, perlunya kita merefleksikan posisi kita dengan cara memperbaiki diri dan memposisikan diri sebagai Khalifah Fil Ard yang juga sabagaimana diamanahi merawat bumi,” katanya.
Bentuk cara merefleksikan itulah yang kemudian menginisiasi Majelis Lingkugan Hidup PP Muhammadiyah bersama Lembaga Lingkugan Hidup PP 'Aisyiyah dan Penanggulangan Bencana melakukan penyadaran dan mengingatkan kepada masyarakat, pemerintah dan terkhusus warga Muhammadyah dengan diskusi publik dan dilanjutkan dengan pernyatan sikap.
Adanya sebuah ancaman bencana yang diprediksi selama 2019 akan terjadi sekitar 2.500 bencana, hal ini seperti yang rilis Kementrian Sosial.
Atas adanya prediksi ancaman bencana itu Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah bersama Lembaga Lingkungan Hidup PP 'Aisyiyah dan Penanggulangan Bencana PP ‘Aisyiyah menggelar Diskusi Publik Refleksi Akhir Tahun dan Pernyataan Sikap: Bencana Lingkungan Hidup di Indonesia, pada Sabtu 22 Desember 2018 di Hall 4 Baroroh Baried, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Diskusi Publik kali ini menghadirkan Dwikora Karniati Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rasio Ridho Sani (Dirjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ahmad Sarwadi (Majelis Lingkugan Hidup PP Muhammadiyah) dan Rahmawati Husein (Lembaga Lingkungan Hidup PP ‘Aisyiyah).
Warsiti, Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta menyambut baik kegiatan ini, terlebih UNISA dipercaya sebagai tuan rumah kegiatan ini. Ia, juga mengajak pentingnya Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah terlibat aktif dalam pencegahan dan penanganan bencana.
“Mengingat adanya prediksi ancaman bencana pada tahun 2019 yang pernah dirilis Republika, yaitu adanya sekitar 2.500 ancaman bencana.
Tentunya menjadi perhatian kita bersama, termasuk dalam ini adalah MLH dan LLH PP ‘Aisyiyah. Kami, sebagai pihak Universitas akan mendukung penuh adanya penanganan bencana baik lewat pencegaha dan penanganan,” sambutnya.
Tambahnya, UNISA sebagai kampus di bawah PP ‘Aisyiyah mendukung penuh adanya keterlibatan seluruh komponen Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dibawah Diktibang PP Muhammadiyah agar bisa terlibat aktif dalam pencegahan dan penanganan bencana di Indonesia.(adi)