Habiskan Malam Likuran di Makam Sunan Pojok Blora dan Kilasannya
Makam Sunan Pojok Kabupaten Blora menjadi jujugan para peziaran baik di lokal Blora maupun masyarakat luar kabupaten. Pada kesempatan Ramadan ini, makam yang terletak di sebelah selatan Alun-alun Kabupaten Blora ini menjadi salah satu pilihan warga Blora untuk berziarah menghabiskan malam likuran. Malam likuran adalah malam ke 21,22,23 dan seterusnya di bulan suci Ramadan.
Bertepatan dengan malam 27 Ramadan 1443 H atau 28 April 2022 malam Jumat Kliwon, menjadi malam Jumat ini terakhir di Bulan Ramadan tahun ini. Pengunjung berdatangan baik sendirian maupun secara rombongan untuk berziarah. Ada yang berdoa, membaca Al Qur’an, ada yang salat (perangkat alat disediakan) berharap bisa menyambut Lailatul Qodar.
Salah seorang pengunjung, Rohman 31 tahun warga asal Desa Andongrejo, Kecamatan Blora, bersama dengan dua teman lainnya memutuskan untuk tidak pulang terlebih dahulu setelah ziarah.
“Saya datang ke sini tadi sekitar jam 10an malam. Tadi saya ziarah, tahlilan. Sekarang di sini bersantai sambil menikmati malam Ramadan. Di sini tempatnya nyaman dan sejuk. Memang saya sengaja menyisihkan waktu sejenak untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui jalur spiritual, seperti ziarah ini,” jelasnya Kamis malam 27 April 2022.
Menikmati suasana malam likuran di makam Sunan Pojok Blora menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat Blora. Hampir tiap malam Jumat menjadi tradisi masyarakat Blora untuk berziarah di makam Sunan Pojok.
Mustakim warga lainnya mengatakan berdasarkan pengalamannya, justru lebih banyak dari luar Kabupaten Blora yang secara rombongan melakukan ziarah.
“Kadang rombongan satu bus berhenti. Untuk berziarah. Itu saja tempatnya sudah penuh,” kata Mustakim pria asli Kecamatan Ngawen ini.
Dilansir dari situs resmi Dinkominfo Blora, Sunan Pojok adalah seorang tokoh besar dan pejabat tinggi Kerajaan Mataram Islam yang mempunyai jasa besar untuk Blora.
Sunan Pojok yang mempunyai nama kecil Abdurrohim merupakan pejabat tinggi di bidang militer Kerajaan Mataram Islam yang saat itu dipimpin Sultan Agung Hanyokrokusumo yang merupakan raja ketiga Mataram Islam sekitar tahun 1613 - 1645.
Nama gelar Sunan Pojok di antaranya adalah Pangeran Pojok, Pangeran Surobahu, Pangeran Surabaya, Pangeran Sedah, Syekh Amirullah Abdurrohim serta wali Pojok Blora. Ada juga yang menyebutnya Mbah Benun.
Sebagai panglima perang, Sunan Pojok ditugaskan oleh raja Mataram, Sultan Agung Hanyokrokusumo untuk perang melawan VOC di Batavia. Sunan Pojok bersama pasukannya berhasil menang pada tanggal 26 November 1626. Kemenangan itu adalah satu-satunya melawan VOC yang dimenangkan pasukan Mataram.
Dalam buku Babad Ngeksi Gondo dan Babad Mentawis menceritakan bahwa Sultan Agung Hanyokrokusumo pernah mengirim panglima perang bernama Surobahu ke Tuban yang saat itu sedang dilanda pemberontakan.
Sangat diyakini Sunan Pojok-lah yang saat itu dikirim. Dengan memimpin banyak pasukan, Sunan Pojok berhasil memadamkan pemberontakan itu. Namun saat akan kembali ke istana di Yogyakarta, Sunan Pojok jatuh sakit sehingga memutuskan untuk singgah di Blora. Sunan Pojok yang menderita sakit dan kelelahan akhirnya meninggal.
Semula Sunan Pojok dimakamkan di Dusun Pojok, Desa Buluroto Kecamatan Banjarejo Blora. Kemudian makam beliau dipindahkan putranya yakni RM.Sumodito yang diangkat sebagai Bupati Blora pertama kali oleh Sultan Hanyokrokusumo, dan makamnya dipindah ke Makam Gedong Blora yang saat ini berada di selatan Alun-Alun.
Selama hidupnya, Sunan Pojok mengabdikan dirinya kepada pemerintah Kerajaan Mataram. Sunan Pojok juga terkenal welas asih, selain sebagai panglima perang, selama di Blora dia menyebarkan agama Islam dengan ketulusan dan kasih sayang. Oleh karena itu Sunan Pojok sangat dikenal masyarakat saat itu.
Berbagai jabatan pernah diembannya, mulai panglima perang, adipati dan lainnya. Namun semua jabatan itu dilepasnya karena Sunan Pojok lebih memilih menjadi seorang pendakwah dan penyebar agama.
Makam Sunan Pojok berada di selatan Masjid Agung Baitunnur Blora atau di sebelah selatan Alun-alun Blora. Sunan Pojok juga yang mendirikan Masjid Agung Baitunnur di barat Alun-alun. Makam Sunan Pojok berada di kawasan yang asri, di komplek makam tersebut juga ada makam para prajurit perang yang setia mengabdi kepada Sunan Pojok.