Habib Umar: Rajab, Kunci untuk Bulan-Bulan Terbaik Berikutnya
“Bulan Rajab merupakan kesempatan untuk menyiapkan diri sebelum bulan puasa. Apakah ada peristiwa-peristiwa khusus di bulan Rajab itu? Mohon, ustadz, bisa dijelaskan!”
Pertanyaan ini terkesan sepele, tetapi bermanfaat bagi kita semua. Itulah yang disampaikan Irawan Ahmad, warga Jojoran Surabaya, pada ngopibareng.id.
Untuk menjawab hal itu, kami hadirkan penjelasan Habib Umar Al Hafidz dari Yaman, yang sangat dikenal di Indonesia. Berikut penjelasan lengkapnya:
Dengan karunia dari Allah kita telah memasuki bulan Rajab yang penuh berkah. Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam bersabda: “Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku”. (Imam Al Suyuti).
Fakta bahwa Rajab adalah bulan Allah berarti layak dihormati, Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam sangat menghormati bulan Rajab. Ketika bulan Rajab datang beliau akan mencari berkah, dengan mengatakan:
Tanggapan Syekh Ibnu Hajar atas Tuduhan Bid’ah Puasa Rajab
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا في رَجَبٍ وَ شَعْبَانَ وَ بَلِّغْنا رَمَضَانَ
Ya Allah berkati kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan semoga kami bisa sampai pada Ramadhan, (Imam Ahmad),
Rajab adalah kunci dari bulan-bulan terbaik yang datang mengikuti sesudahnya, Imam Abū Bakar al-Warrāq berkata, “Di bulan Rajab kamu menanam bibitnya, di bulan Sya’ban kamu merawat dan menyiraminya, dan di bulan Ramadhan adalah waktu panen”, beliau juga berkata,“Rajab seperti angin, Sya’ban adalah awan mendung, dan Ramadhan hujannya”.
Di bulan Rajab kedua orang tua Rasulullah menikah dan di bulan yang sama ibunda Sayyidah Aminah hamil janin manusia pilihan terbaik yang pernah diciptakan Allah yaitu baginda Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam. Dari para ulama kita tahu bahwa Isra’ Mi’raj juga terjadi pada malam 27 Rajab. Itulah malam dimana Rasulullah menerima kemuliaan teragung yang pernah diberikan kepada ciptaanNya.
Malam pertama bulan Rajab, kita disarankan untuk fokus beribadah kepada Allah di malam pertama Rajab. Telah diriwayatkan bahwa Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam bersabda, “Ada lima malam mulia yang do’anya ‘tidak ditolak: malam pertama Rajab, malam kelima belas dari Sya’ban (nisfu Sya’ban), Kamis malam (malam Jumat), malam sebelum Idul Fitri dan malam sebelum Idul al-Nahr (Adha)” (Imam Al Suyuti).
Sayyiduna `Ali Karramallahu Wajhahu senantiasa menghabiskan empat malam dalam ibadah: malam pertama Rajab, malam sebelum dua `Id, dan malam 15 Sya’ban. Untuk alasan ini para ulama dari Tarim mengadakan majlis khusus dzikirullah pada malam pertama bulan Rajab dan diikuti dengan mengadakan maulid besar keesokan harinya.
Rajab, Bulan Istighfar (mohon Pengampunan). Cara terbaik untuk mempersiapkan hati untuk menerima ganjaran kemuliaan dari Allah adalah mensucikan diri melalui pertobatan.
Telah diriwayatkan: “Mohon banyak pengampunan dari Allah di bulan Rajab karena dalam setiap jam (dalam bulan Rajab) Allah membebaskan orang orang dari neraka” (Imam Al Dailami). Untuk alasan ini para ulama mengatakan bahwa Rajab adalah bulan mencari pengampunan, Sya’ban adalah bulan menganugerahkan sholawat dan salam kepada Nabi, dan Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an.
Demikian pesan-pesan kebaikan Sayyidil Habib Umar bin Hafidz, ulama Yaman yang santrinya bertebaran di Indonesia. (adi)