Habib Umar: Prinsip Dakwah Islam Mendamaikan, Bukan Caci Maki
Dakwah santun dan damai, prinsip utama Habib Umar bin Muhammad Bin Hafidz. Guru mulia para habib, termasuk Habib Munzir Al-Musawa ini, pernah menulis dalam salah satu kitabnya :
Kita harus menjaga dan membentengi apa yang kita yakini benar, tanpa harus menyerang atau mencela kelompok lain, dan tanpa harus berkomentar buruk atas suatu kelompok atau individu.
Beliau pun seringkali menuturkan kisah Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra. ketika pada suatu hari ada seseorang yang mencaci maki beliau habis-habisan akan tetapi beliau tetap diam tanpa membalas satu patah katapun.
Setelah capek mencaci beliau, orang itu pun pergi.
Sayyidina Hasan yang menyaksikan kejadian itu lantas bertanya, “Ayah, mengapa engkau tak membalas ucapan orang itu? Mengapa engkau diam saja?"
Sayyidina Ali menjawabnya dengan sebuah pertanyaan; “Sejak kapan engkau mengenal ayahmu sebagai seorang pencela dan pencaci maki?"
Di zaman yang serba mudah ini, ketika cacian, makian, hujatan, celaan dan kata-kata kotor dengan sangat mudah terucap karena berbeda pendapat, berbeda ormas, atau hanya gara-gara perbedaan dalam pandangan politik, aku berusaha untuk tak melenceng sedikitpun dari jalan yang telah beliau (Sayyidina Ali ra.) tunjukkan.
Bagiku seperti inilah wujud Islam rahmah dan Islam damai yang sesungguhnya. Tanpa cacian, tanpa makian, tanpa celaan dan tanpa menyerang atau menyakiti orang atau golongan lain. Karena kami belajar dari Sayyidina Ali bin Abu Thalib karramaLlahu wajhah! (adi)