Habib Umar bin Hafidz, Nada Syair-syair Maulid Ad-Dhiyaa al-Laami
Habib Umar bin Hafidz dikenal luas di kalangan umat Islam Indonesia, khususnya di kalangan pesantren. Karenanya, terkait dengan sejarah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW), ulama asal Tarim, Yaman, ini mempunyai karya yang begitu elok terkait Maulid Nabi Muhammad SAW.
Ad-Dhiyaa' Al-Laami' adalah kitab Maulid yang ditulis Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz (Habib Umar bin Hafidz). Ada kisah di balik penyusunan kitab tersebut yang tentu saja perlu diketahui oleh umat Muslim.
Kitab Maulid Ad-Dhiyaa' Al-Laami' menghimpun kehidupan Nabi Muhammad SAW mulai dari keutamaan Rasulullah, kerasulan dan proses perjuangan dakwah beliau SAW, yang diakhiri dengan doa. Kisah tentang Nabi Muhammad SAW itu ditulis dalam bentuk syair dengan bahasa yang indah.
Laila Cita Primadiani, dalam karya ilmiah skripsinya berjudul "Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam Kitab Mawlid Al Dhiya' Al-Lami' karya Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz dan Relevansinya dengan Pendidikan Karakter Menurut Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018", mengulas soal awal penulisan kitab tersebut.
Habib Munzir Al Musawa (almarhum), yang merupakan pimpinan Majelis Rasulullah SAW Jakarta, menyebutkan, Kitab maulid Ad Dhiyaa' Al Laami' dikarang dan ditulis oleh Habib Umar bin Hafidz pada tahun 1994, di daerah Syihr, Yaman. Syihr sendiri adalah kota di pesisir pantai Hadramaut, Yaman.
Kemampuan Sastra
Habib Umar bin Hafidz punya kemampuan sastra yang tinggi. Dalam penulisan Ad Dhiyaa' Al Laami', kemampuan sastra Habib Umar bin Hafidz dipadukan dengan kekuatan ruh dalam makrifat, kedalaman ilmu syariah, dan keluasan ilmu haditsnya. Artinya, Ad Dhiyaa' Al Laami' mencakup beberapa hal, yakni keindahan bahasa yang tinggi, makrifat, ilmu syariah dan hadits.
Dikatakan, kitab Maulid Ad Dhiyaa' Al Laami' ditulis pada waktu dini hari. Mulanya, di waktu dini hari tersebut, Habib Umar bin Hafidz memanggil salah seorang murid. "Bawakan kertas, tulislah," kata Habib Umar kepada muridnya.
Habib Umar pun melantunkan syair-syair, yang kemudian ditulis oleh murid tersebut. Pencatatan ini selesai sebelum berakhirnya sepertiga malam. Ini menunjukkan, proses penulisan kitab Maulid Ad Dhiyaa' Al Laami' tidak membutuhkan waktu yang lama, dan kemungkinan rampung selama hitungan jam sebelum melewati waktu sepertiga malam.
Laila, yang meriset penyusunan kitab Maulid Ad Dhiyaa' Al Laami' ini, menjelaskan, ada sejumlah keistimewaan pada kitab tersebut. Misalnya, pembuka kitab terdiri dari 12 bait, yang merupakan tanggal lahir Nabi Muhammad SAW.
Fashl (bagian) pertama pada kitab Maulid Ad Dhiyaa' Al Laami' terdiri dari tiga surat, yakni Surat Al Fath, Surat At Taubah, dan Surat Al Ahzab. Tiga surat ini merujuk pada bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, yaitu bulan Rabiul Awal, bulan ketiga dalam kalender Islam. Bait-bait syair kitab Maulid Ad Dhiyaa' Al Laami' jumlahnya terdiri dari 63. Angka ini adalah usia ketika Nabi Muhammad SAW wafat.
Demikian semoga bermanfaat.