Habib Umar: Awas Gerakan yang Bertujuan Menghancurkan Islam
Habib Umar bin Hafidz mengingatkan, fakta yang terjadi di sejumlah negara di Timur Tengah menjadi pelajaran penting. Khususnya bagi bangsa Indonesia, yang mayoritas penduduknya penganut Islam.
"Nyata sekali gambaran yang terpampang di hadapan kalian, bahwa sesuatu telah terjadi di Suriah, di Libya, di Irak, dan yang dialami di sebagian bumi Yaman, serta negara yang lain," tutur tokoh yang disebut Guru Mulia oleh Habib Munzir Almusawa, almarhum.
"Inilah hasil dari pergerakan yang mengatasnamakan Islam akhir-akhir ini. Lihatlah Somalia dalam rentang dua puluh tahun ini; tidak ada yang bertambah kecuali permasalahan dan problem baru, di atas tumpukan permasalahan yang lain," kata Habib Umar, berpesan di hadapan sejumlah tokoh Muslim Indonesia, dalam rangkaian kunjungannya, belum lama ini.
"Maka takutlah kepada Allah di dalam (menjalankan) amanat yang kalian emban. Dalam setiap kewajiban kepada Tuhan kalian. Kewajiban kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), bangsa, dan negeri kalian sendiri.
"Jangan sampai disusupi anasir-anasir buruk (sebagian mereka adalah orang kafir) yang bertujuan menghancurkan Islam, kemajuannya, mendorong kalian untuk saling menumpahkan darah, dan menghentikan laju pertumbuhan negara kalian.
"Maka bersabarlah, pererat silaturahmi (dan hubungan baik). Hindari seluruh kesempatan untuk menjadi musuh Allah. Semoga Allah melindungi kita semua dari musuh-musuhNya, kezaliman mereka, dan mengumpulkan kita semua bersama orang-orang yang dicintai Allah SWT. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam," kata Habib Umar bin Hafidz.
Di sejumlah tempat yang dikunjungi, ulama asal Hadhramaut, Yaman, ini memberikan pesannya kepada bangsa Indonesia. Habib kharismatik ini memang dikenal memiliki kedekatan dengan ulama-ulama dan umat Muslim di Indonesia.
Hal itu terkait situasi terkini yang tengah dihadapi bangsa Indonesia. Melalui channel Youtube Santri Gayeng, ia memberikan ceramah khusus untuk bangsa Indonesia.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami mengimbau (secara khusus) kepada masyarakat Indonesia yang kami cintai, untuk meningkatkan takwa kepada Allah setiap saat. Janganlah terburu-buru (dalam menilai) perkara yang tampak (lahiriah), agar kalian tidak terjerumus dalam kehancuran seperti yang telah dialami oleh bangsa-bangsa selain kalian," ujar Habib Umar mengawali ceramahnya, Jumat 27 September 2019 .
Ia melanjutkan, kejadian di bumi Arab bisa menjadi pelajaran bagi umat Muslim. Sebab, nafsu angkara dapat membawa umat Islam pada kehancuran.
"Cukuplah dari apa yang terjadi dan dari pergerakan-pergerakan pada masa kini di bumi Arab, yaitu gerakan pemberontak yang mengatasnamakan agama, menolong agama Allah, (dan) melawan orang kafir dan musuh Allah.
Namun mereka tidak mendapatkan apa-apa selain yang muncul dari nafsu angkara, dan membawa umat Islam pada kehancuran, dan merusak persatuan dan kesatuan umat Islam. Sedikit atau banyak, berakibat pada hancurnya tradisi umat Muslim, robohnya kesejahteraan dan sendi kekuatan mereka. Pertumpahan darah terjadi, kehormatan rusak, harta benda sirna, malapetaka di mana-mana, seperti fakta yang telah kita lihat semua.
Apakah kalian mau petaka itu berpindah ke kalian? Ke negara kalian? Petaka di negara-negara itu menimpa kalian semua? Siapa terbersit untuk melakukan itu? Siapa guru yang memerintahkan mereka? Cara pandang orang bijak macam apa, ketika membuat seperti ini atas nama Allah?
Perintah dari wali Allah macam apa yang membangkitkan kalian untuk terseret pada pergerakan-pergerakan semacam tadi? Pemikiran semacam itu akan membawa kita kepada keadaan di mana sunatullahnya adalah membuat kita dalam bahaya dan malapetaka.
Advertisement