Habib Luthfi: Sunah Nabi Tak Sekadar Berpahala
Rais ‘Aam JATMAN, Habib Luthfi bin Yahya, berpesan pada umat Islam untuk selalu mengamalkan ajaran yang dibawa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW). Mulai dari hal-hal yang ringan dalam praktik kehidupan sehari-hari.
Nabi Muhammad SAW mengajarkan banyak hal untuk umatnya, mulai dari persoalan yang besar sampai hal yang terkadang dianggap sepele. Seperti cara makan dengan tangan kanan, masuk kamar mandi mendahulukan kaki kiri dan sebagainya.
Namun, hal-hal yang disunahkan Rasulullah tersebut, sejatinya mengandung makna yang tidak sepele. Selain pahala tentunya, ketika kita meniru cara Nabi tersebut akan memberikan manfaat yang luar biasa.
“Sunah Nabi tidak sekadar berpahala, tapi kandungannya luar biasa. Sebagai contoh sebelum kita makan, dianjurkan untuk cuci tangan".
Mengapa demikian?
Habib Luthfi bin Yahya menjelaskan lebih lanjut. "Meskipun tangan kita bersih, tangan kita sebelumnya pernah memegang sesuatu, entah itu kursi dan lain sebagainya.
Soal Cuci Tangan dan Sejenisnya
“Padahal sama bersihnya. Tapi diharap cuci tangan. Karena flek pada enzim yang keluar dari dua urat nadi ini yang menghubungkan otak kecil dan jantung. Kalau kita tidak cuci tangan, enzim tersebut akan masuk ke nasi yang kita makan,” terang dia.
“Barang siapa makan tapi tidak cuci tangan, akan mewariskan kefakiran, artinya mengandung penyakit,” lanjutnya.
Habib Luthfi menambahkan, dalam mendahulukan kaki kiri ketika hendak masuk kamar mandi, itu pun terdapat manfaat yang besar. “Ketika masuk dengan kaki kiri, dapat menutup hawa tidak baik dari kamar mandi. Demikian pula ketika keluar dengan kaki kanan. Semua ini dapat menjauhkan kita dari penyakit stroke,” tutur Habib Luthfi bin Yahya.
Advertisement