Habib Luthfi Resmi Jadi Anggota Akademi Kerajaan Yordania
Habib Luthfi bin Yahya menerima sertifikat keanggotaan dari The Royal Aal al-Bayt Institute for Islamic Thought. Lembaga independen non-pemerintah Islam internasional berkantor pusat di Amman, Yordania, menilai Habib Luthfi resmi menjadi anggota Akademi Diraja (Royal Academy) Kerajaan Yordania.
Selain Habib Luthfi, dosen di New York University, Ismail Fajrie Alatas, juga dilantik menjadi anggota Akademi Kerajaan Yordania. Acara seremoni pelantikan tersebut digelar di Istana Al Husseiniya, Yordania. Pangeran Al-Ghazi mengumumkan nama-nama anggota kerajaan baru.
“Hari ini saya dan guru saya @HabibluthfiYahy dilantik menjadi anggota akademi diraja Yordania (Royal Academy),” tulis Ismail Fajrie Alatas (Aji) melalui akun Twitternya @ifalatas, dikutip Jumat 11 Oktober 2019.
Aji menjelaskan, sebelum dia dan Habib Luthfi, ada dua orang Indonesia yang juga menjadi anggota diraja Kerajaan Yordania. Mereka adalah H Din Syamsuddin (mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah) dan KH Nasaruddin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta).
“Sebelumnya sudah ada 2 org Indonesia yg menjadi anggota: Dr Din Syamsuddin dan Prof Nasaruddin Umar,” lanjutnya.
Merujuk laman The Jordan Times, Senin 7 Oktober 2019, ada sejumlah cendekiawan Muslim lainnya yang menerima medali kerajaan dan sertifikat keanggotaan akademi diraja Yordania karena kontribusinya dalam perkembangan pemikiran Islam.
Di antara cendekiawan Muslim itu adalah Kareem Khalifa (mantan presiden Akademi Bahasa Arab Yordania), Osama Al Azhari (cendekiawan Al-Azhar), Omar Abboud (Direktur Institut Dialog Antaragama di Buenos Aires), dan Hamza Yusuf Hanson (salah satu Pendiri dan Direktur Zaytuna College di AS).
Di samping itu, ada juga Mahmoud Sidqi Al-Habbash (Hakim Palestina), Salah Mezhiev (Mufti Besar Chechnya), Mohammad Al Bouti (Presiden Persatuan Cendekiawan Muslim dari Levant), dan Al-Musnid Habib Umar bin Hafidz dari Yaman.
The Royal Aal al-Bayt Institute for Islamic Thought didirikan pada 1980 dengan nama ‘The Royal Academy for Islamic Civilization Research (Aal al-Bayt Institute) oleh Raja Hussein bin Talal. Salah satu tujuan dari Aal al-Bayt Institute mempromosikan kesadaran dan pemikiran Islam, memperbaiki kesalahpahaman tentang Islam, menyoroti kontribusi intelektual Islam dan dampaknya terhadap peradaban manusia, dan mendorong pertemuan para cendekiawan Muslim.
Sebelumnya, Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), sebuah lembaga yang berafiliasi dengan Aal al-Bayt Institute, merilis tokoh-tokoh Muslim yang paling berpengaruh di dunia untuk tahun 2019. Habib Luthfi bin Yahya sendiri menduduki posisi ke-33 sebagai Muslim paling berpengaruh di dunia.
Advertisement