Habib Luthfi: Rasulullah Menyatukan Komponen Bangsa
Dalam kisah peletakan Hajar Aswad, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (Saw) berhak untuk meletakkan kembali ke posisi nya.
Pada saat itu Rasulullah memerintahkan mengambil kain, lalu Hajar Aswad diletakkan di tengah. Nabi memerintahkan masing-masing pemimpin suku untuk memegang dari kain tersebut, kemudian mereka mengangkatnya. Nabi pun mengambilnya dan meletakkan di sudut Ka'bah (Al-Bidayah Wa An-Nihayah 2/366).
Riwayat ini, menurut Maulana Habib Luthfi mengisyaratkan bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam (Saw) ingin menyatukan komponen bangsa, menghilangkan permusuhan dan perbedaan pendapat.
"Tidak hanya berlaku bagi Nabi dan bangsa Arab, namun tetap menjadi teladan bagi bangsa kita hari ini," tutur Habib Luthfi bin Yahya, Rais Aam Jam'iyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (JATMAN).
Habib Luthfi bin Yahya mengingatkan, segenap masyarakat dan umat Islam untuk selalu menjaga keutuhan dan persatuan.
"Kita harus semakin kokoh menjaga bangsa ini. Karena semakin menjaga persatuan dan kesatuan, negara kita akan sulit diruntuhkan oleh para pengacau NKRI,"
Demikian penuturan Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Bin Yahya saat Silaturahmi Kebhinekaan bersama Kapolda Jateng di Banyumas, belum lama ini.
Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya mengingatkan khalayak agar tidak mudah tergoyahkan dengan iming-iming apapun, juga agar tak ada pihak yang mencoba-coba menggoyahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam menghadapi persoaolan politik, bangsa Indonesia harus tetap memiliki prinsip yang kuat
Meski begitu, Habib Luthfi juga mengingatkan agar kader-kader muda bersikap tegas bila ada yang mencoba mencerai-beraikan keutuhan negara. Nahdlatul Ulama (NU) di antara yang mempunyai komitmen untuk selalu menjaga keutuhan NKRI.