Habib Luthfi: Masalah Hidup Itu Pendewasaan Seseorang
Terlebih dahulu marilah kita renungkan pesan-pesan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (Saw).
Rasulullah Saw bersabda:
ما منكم من أحدٍ سلّم علي إذا متُّ إلا جاءني جبريل فقال جبريل يا محمد هذا فلان ابن فلان يُقرئك السلام، فأقول وعليه السلام ورحمة الله وبركاته. (رواه أبو داود).
Artinya:
“Tidak ada salah seorang di antara kamu yang mengucapkan salam kepadaku sesudah aku mati melainkan malaikat jibril datang kepadaku seraya mengucapkan: ‘wahai Muhammad, ini Fulan bin Fulan mengucapkan salam untukmu, maka aku menjawab: “dan atasnya salam dan rahmat serta berkah dari Allah”. (HR. Abu Daud)
Selalu Ceria, Tersenyumlah
Dalam buku Cahaya dari Nusantara karya Al Habib Muhdor Ahmad Assegaf menulis:
"Di antara salah satu hal yang dikagumi oleh semua orang dari guru kita Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya adalah sosoknya yang periang selalu terlihat ceria, bahagia, dan sedap dipandang. Kapanpun, dimana pun, dan dalam posisi apapun. Dan itu merupakan ciri, cerminan sebagai salah seorang sufi dan ahli tasawuf. Begitupula lah seperti yang di tuturkan oleh Al Imam Syekh Syaharwadi r.a.
"Keceriaan wajahnya merupakan pancaran dari cahaya hatinya, dengan banyaknya dzikir dan kedekatannya kepada Allah Swt. Maka biasanya batin seorang sufi kosong, lalu ia terisi dengan tanazulat ilahiyyah dan mawahib Qudsiyyah sehingga dengan itu hatinya menjadi terasa kenyang dan membuat wajahnya selalu riang dan bahagia.
"Allah Swt berfirman dalam Q.S. Yunus ayat 58 "katakanlah, dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka gembira. Kurnia Allah dan rahmatnya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan" (waallahu a'lam)".
Pesan Habib Luthfi bin Yahya
Rais Aam Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyah (JATMN), Habib Luthfi bin Yahya menyampaikan pesan-pesan:
Dalam kehidupan ini kita pasti menghadapi permasalahan. Dan setiap masalah, tidak ada yang tidak ada solusinya. Apalagi jika kita mau mengakui kekurangan-kekurangan kita, Insya Allah ada jalan keluarnya.
Siapa sih orang yang ingin hidupnya dipenuhi masalah. Tetapi itu justru mendewasakan seseorang. Bahkan memperkukuh dan memperkuat jiwa.
Tetap kadang kita tidak mau menyadari kekurangan kita. Kita takut dikatakan tidak mampu. Emosi kita jadi tidak terkendali, rasa ego dan gengsi jadi tidak pada tempatnya, sehingga kita tidak memperhitungkan langkah-langkah ke depan. Akhirnya segala permasalahan bertumpuk.
Contohnya, sebenarnya pendapatan kita sudah cukup. Kalau ingin berhutang, harus ditakar dengan pendapatan kita tersebut serta agunan yang kita miliki. Sehingga ketika waktunya membayar utang dan ternyata tidak bisa membayarnya, kita masih punya agunan yang cukup untuk membayar agunan tersebut.
Demikian Habib Luthfi bin Yahya menjawab pertanyaan problem umat Islam dalam rubrik Al Kisah.
Advertisement