Habib Luthfi: Kemerdekaan Indonesia Bukan Hadiah
Habib Luthfi bin Yahya mengatakan, harusnya kita malu pada para pendahulu kita yang telah menegakan negara Indonesia.
"Kemerdekaan Indonesia bukanlah hasil dari hadiah. Tetapi melalui perjuangan yang memakan banyak korban.
”Betapa tak terkira jumlahnya syuhada bangsa yang telah mengorbakan jiwa raganya demi kemerdekaan Indonesia,” kata Habib Luthfi bin Yahya, Rais Am Jam'iyah Ahlith Thariqah Mu'tabarah An-Nahdliyah (JATMAN).
Pengasuh Pengajian Kanzus Shalawat Pekalongan mengingatkan pentingnya umat Islam mencintai tanah airnya. Kemerdekaan yang telah dicapai tak lepas dari perjuangan para leluhur, ulama dan penggerak masyarakat yang telah mengorbankan jiwa raganya.
“Betapa pentingnya cinta tanah air, salah satu contohnya dengan menghormati Bendera Merah Putih.
"Meskipun jahit atau bikin merah putih itu gampang, namun banyak darah yang mengucur, banyak pengorbanan yang penuh rasa sakit demi menurunkan bendera Belanda dan menggantinya dengan Bendera Merah Putih. Sehingga sebagai anak Indonesia kita harus mempunyai penghormatan yang luar biasa kepada Merah Putih, harus menyucinya dan merawatnya dengan penuh perasaan cinta.”
Demikian pesan Habib Luthfi bin Yahya, anggota Dewan Pertimbangan Presiden.
Dalam pelbagai kesempatan, Habib Luthfi selalu menekankan kepada umat Islam dan masyarakat umumnya, agar selalu mencintai Indonesia dan mencitai tanah air dan negaranya.
Hal itu tak lepas dari ilmu yang diperoleh dari para kiai dan ulama pesantren. Selain itu, juga jalur dari ilmu tarekat yang diamalkannya, tersambung dengan Syaikhona Kholil Bangkalan, inspirator berdirinya Nahdlatul Ulama.
Demikian perjuangan KH Hasyim Asy'ari, pendiri NU dan juga Pahlawan Nasional.