Habib Luthfi: Jangan Kecewakan Para Pahlawan
“Jadilah generasi penerus bangsa yang tidak memalukan para pahlawan kita. Pembangunan masih panjang, terus berlanjut, mari kita isi kemerdekaan dengan sebaik-baiknya. Jangan kecewakan para pahlawan”.
Demikian pesan Habib Luthfi bin Yahya kepada umat Islam Indonesia.
Menjelang 10 November, Hari Pahlawan juga sekaligus hari ulang tahun Habib Luthfi bin Yahya ke-73. "Semoga Allah panjangkan usianya dalam kesehatan yang sempurna dan keberkahan dalam setiap urusan," tutur para santri Majlis Ta'lim Darul Hasyimi Yogyakarta, Senin 9 November 2020.
Rais Am Jamiyah Ahlu Thariqah al Mu'tabarah an Nahdiyah (JATMAN) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, hari ini Senin 9 November 2020, menyampaikan pidato ilmiah di Universitas Negeri Semarang (UNNES). Pengasuh Pengajian Kanzus Shalawat Pekalongan ini, menerima Penghargaan Doktor Honoris Causa (HC) dari perguruan tinggi negeri yang bergengsi di Semarang itu.
Pemimpin Ulama Sufi Dunia
Selain mengedepankan semangat Nasionalisme di Indonesia, Habib Luthfi dikenal di kalangan ulama dunia. Ada yang menarik dalam perjalanan hidup Habib Luthfi.
Dalam Konferensi yang digelar di Pekalongan pada 2019 menetapkan Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Aly bin Yahya sebagai pemimpin Forum Ulama Sufi Sedunia atau Al Muntada' Sufi Al 'Alami.
Habib Luthfi bin Yahya secara aklamasi setelah diajukan oleh Mufti Damaskus, Suriah, Syeikh Muhammad Adnan Al Afyouni, untuk memimpin agenda Pembentukan Organisasi Sufi Sedunia dalam Forum Ulama Sufi Internasional tersebut.
Habib Luthfi bersyukur mendapat amanah tersebut. Namun begitu, dia akan mewujudkan syukur itu dalam tindakan nyata menjawab tantangan zaman.
"Tapi untuk mewujudkan syukur yang sebenanya tidak cukup hanya dengan lisan, tetapi dituntut kenyataan dan upaya sungguh-sungguh karena hakikat syukur ialah menjawab tantangan zaman," ujar Habib Luthfi.
Habib Luthfi menyoroti banyak munculnya organisasi Islam. Sayangnya, keberadaan organisasi tersebut belum dapat diharapkan memberikan kontribusi terhadap Islam dan umat Islam.
"Maka izinkan saya memilih siapa yang bisa diajak bekerja, bukan hanya yang sekadar pandai bicara," kata Habib Luthfi.
Advertisement