Habib Luthfi bin Yahya: Tasawuf Menjernihkan Hati
Habib Luthfi bin Yahya mengingatkan, orang yang mengaku bertasawuf tapi masih saling dengki dan iri(dengan bangga), pada hakikatnya belum mulai mengamalkan tasawuf.
Habib Luthfy bin Yahya mengatakan, "Tasawuf itu sendiri berfungsi untuk menjernihkan hati dan membersihkan haws nafsu dari berbagai sifat yang dimiliki manusia, utamanya sifat kesombongan yang disebabkan oleh banyak hal. Jika ajaran Tasawuf itu diamalkan, tidak ada yang namanya saling dengki dan saling iri, justru yang muncul adalah saling mengisi."
Tak lupa Habib Luthfi mengingatkan, di tengah kondisi Pandemi Covid-19 yang belum berakhir, umat Islam dan masyarakat umumnya diajak untuk nterus menjaga kesehatan sebagai kebutuhan.
Habib Lutfhi mengatakan, menjaga kesehatan adalah kewajiban setiap orang dan Islam mengajarkan hal tersebut. Sebab, bekal utama selain iman dan Islam adalah kesehatan sebagai ketahanan nasional.
Jaga Kesehatan di Masa Pandemi
"Oleh karena, saya berpesan setiap orang 'membumikan' kesehatan karena hal itu (kesehatan) bukan sekadar keperluan, tetapi kebutuhan sehari-hari dalam bekerja, ibadah, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya, yang merupakan bagian dari ketahanan nasional," tutur Rais Aam Jamiyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah An-Nahdliyi(JATMAN).
Habib Lutfhi yang juga Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini mengajak pada semua pihak harus sadar dan bangkit menjawab tantangan yang dihadapi saat ini dengan memberikan teladan yang baik.
"Karena itu, saya minta para pemimpin di masing-masing tingkatan birokrasi di masyarakat agar menyampaikan pentingnya kesehatan supaya membumi di masyarakat," katanya.
Banyak pihak menyatakan keprihatinannya terhadap kasus Covid-19 yang terjadi di daerah yang kini masuk zona merah.
Pemimpin di daerah, menggerakkan operasi dan memonitor kepatuhan masyarakat pada protokol kesehatan di tingkat kecamatan dengan melibatkan unsur Camat, Kapolsek, Danramil, dan para ulama.
"Saat ini peran ulama sangat dibutuhkan untuk mengingatkan masyarakat menerapkan protokol kesehatan yang kini sudah mulai jenuh menghadapi pandemi Covid-19," tutur Saelany Machfudz, Walikota Pekalongan.