Habib Luthfi: Bekal Utama Selain Iman-Islam, Jaga Kesehatan
Rais Aam Idaroh Aliyah Jamiyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (JATMAN), Habib Luthfi bin Yahya, mengatakan, menjaga kesehatan adalah kewajiban setiap orang dan Islam mengajarkan hal tersebut. Karena bekal utama selain iman dan Islam adalah kesehatan sebagai ketahanan nasional.
"Oleh karena itu, saya berpesan setiap orang 'membumikan' kesehatan karena hal itu (kesehatan) bukan sekadar keperluan, melainkan kebutuhan sehari-hari dalam bekerja, ibadah, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya, yang merupakan bagian dari ketahanan nasional," katanya.
Habib Lutfhi yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini mengajak pada semua pihak harus sadar dan bangkit menjawab tantangan yang dihadapi saat ini dengan memberikan teladan yang baik.
Pengasuh Pengajian Kazus Sholawat Pekalongan mengingatkan masyarakat terus menjaga kesehatan sebagai kebutuhan di tengah pandemi Covid-19.
"Ada tidaknya Covid-19, menjaga kesehatan tetap sebagai kewajiban," katanya.
"Karena itu, saya minta Pemkot Pekalongan agar menyampaikan pentingnya kesehatan supaya membumi di masyarakat," katanya, belum lama ini saat kegiatan terkait penaggulangan pandemi Covid-19.
"Saat ini peran ulama sangat dibutuhkan untuk mengingatkan masyarakat menerapkan protokol kesehatan yang kini sudah mulai jenuh menghadapi pandemi Covid-19,"ujar dia.
"Oleh karena, saya berpesan setiap orang 'membumikan' kesehatan karena hal itu (kesehatan) bukan sekadar keperluan, tetapi kebutuhan sehari-hari dalam bekerja, ibadah, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya, yang merupakan bagian dari ketahanan nasional," katanya.
Habib Lutfhi mengajak pada semua pihak harus sadar dan bangkit menjawab tantangan yang dihadapi saat ini dengan memberikan teladan yang baik.
Ketika itu, Wali Kota Pekalongan, Saelany Machfudz, menyatakan, keprihatinannya terhadap kasus Covid-19 yang terjadi di daerah yang kini masuk zona merah.
Pemkot, kata dia, akan menggerakkan operasi dan memonitor kepatuhan masyarakat pada protokol kesehatan di tingkat kecamatan dengan melibatkan unsur camat, kapolsek, danramil, dan para ulama.