Habib Hadi-HMS Subri Fokus Pendidikan-Kesehatan
Habib Hadi Zainal Abidin dan HMS Subri akhirnya dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, Rabu, 30 Januari 2019. Pasangan kepala daerah yang berlatar belakang berbeda itu sudah menyiapkan terobosan inovatif bagi warga Probolinggo dan fokus pada bidang pendidikan dan kesehatan.
Gubernur Jatim dalam sambutannya mengatakan, wali kota dan wawali yang baru dilantik diharapkan bisa menjalin hubungan yang harmonis dengan DPRD. "Selain itu mau menyapa masyarakat dan mendengar suara yang tidak terdengar," ujarnya.
Pakde Karwo, panggilan akrab Soekarwo meminta, wali kota dan wakil wali kota baru, bisa lebih terbuka kepada masyarakat, kerap bersilaturahim dan berkumpul dengan masyarakat. "Jika perlu, pendapa (rumah dinas) jangan tertutup bagi masyarakat," katanya.
Habib Hadi dan HMS Subri juga diingatkan agar menjalin hubungan baik pula dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) dan seluruh lapisan masyarakat. Juga diminta meningkatkan kesejahteraan rakyat, juga mengajak masyarakat berbicara. "Ini pekerjaan yang luar biasa," pesan Pakde Karwo.
Pakde Karwo juga berpesan, wali kota dan wawali dapat menyampaikan visi misi agar diketahui masyarakat. "Kemudian, setelah tahun berjalan, segera melakukan perubahan anggaran sesuai visi misi," ujarnya.
Pelantinkan Habib Hadi dan HMS Subri dihadiri sejumlah pejabat di Kota Probolinggo. Di antaranya, Ketua DPRD Agus Rudianto Ghafur; Kapolresta, AKBP Alfian Nurrizal; Dandim 0820 Letkol Inf Imam Wibowo; Kajari Martiul; Ketua Pengadilan Negeri Budiarto; dan Sekda Bambang Agus Suwignyo.
Usai pelantikan, Wali Kota Habib Hadi memohon doa supaya apa yang ia jalankan dapat berjalan lancar. Ia akan menyiapkan berbagai terobosan inovasi seperti yang diharapkan oleh masyarakat. Habib akan fokus dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
"Kami akan tata. Kami benahi RSUD untuk memaksimalkan kebutuhan masyarakat. Penataan pembangunan supaya kapasitasnya dapat menampung masyarakat Probolinggo. Komitmen kami secara maksimal, untuk kemaslahatan masyarakat tentunya. Pendidikan juga gratis," ujar Habib Hadi.
Dari sisi ekonomi, Kota Probolinggo dinilai punya potensi dan tantangan tersendiri. Misalnya keberadaan tol yang pasti akan mengurangi kendaraan yang melintasi Kota Probolinggo.
Hal itu bisa berdampak menurunnya omzet pedagang oleh-oleh. Mengatasi hal tersebut, Habib Hadi mengatakan, butuh adanya terobosan terkait destinasi wisata.
Sementara Wakil Wali Kota, HMS Subri mengatakan, akan mempelajari dan meneruskan kebijakan walikota lama. Yang terpenting ia ingin mengubah mindset, masyarakat bukanlah pelayan pemerintah.
"Kitalah pelayan masyarakat. Ke depan, saya juga ingin jika ada masukan atau ada masalah, segera tersampaikan kepada kami. Sehingga, kami bisa mengatasi secepat mungkin dengan hasil yang kita harapkan seoptimal mungkin," katanya. (isa)