H+3, RPH Surabaya Mulai Berfungsi Normal
Kegiatan pemotongan hewan berupa sapi di Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (RPH) Surya Kota Surabaya pada H+3 Hari Raya Idul Ftri mulai berjalan normal meski masih terlihat sepi.
"Kemarin, 18 Juni 2018 malam sudah mulai pemotong sapi setelah tiga hari libur Lebaran," kata Dirut RPH Surabaya Teguh Prihandoko di Surabaya, Selasa, 19 Juni 2018.
Menurut dia, pemotongan sapi di RPH pada hari-hari biasanya biasanya mencapai 150 ekor sapi. Bahkan, lanjut dia, pada bulan Ramadhan yang lalu pemotongan sempat mencapai sekitar 250 ekor sapi perhari.
"Tapi untuk hari pertama pasca-Lebaran, pemotongan baru sekitar 35 ekor sapi," ujarnya.
Teguh mengatakan kondisi tersebut dikarenakan pedagang daging sapi kebanyakan masih mudik Lebaran sehingga jagal atau orang yang bertugas menyembelih sapi juga ikut libur.
Sementara itu, lanjut dia, untuk Rumah Daging RPH tetap buka selama Lebaran untuk melayani warga Surabaya yang membutuhkan daging untuk keperluan selama perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Hanya saja, lanjut dia, pendapatan dari hasil penjualan daging kemasan di Rumah Daging RPH selama Lebaran kali ini tidak begitu banyak. Hal ini berbeda pada saat Ramadhan, dimana banyak warga yang membeli daging di Rumah Daging.
Bahkan, kata dia, dalam sehari bisa penjualan daging bisa laku hingga 100 kilogram, kalau biasa dihari normal paling tinggi 50-70 kilogram. "Tapi selama Lebaran pembelian daging sepi, omset hanya cukup untuk membayar pegawai yang lembur," katanya.
Adapun daging sapi yang dijual yakni daging rawis Suroboyo seharga Rp72.500 perkilogram, lulur dalam Rp130.000, lulur luar Rp120.000, daging giling Rp105.000, daging potongan Rp98.000, paha depan Rp98.000, iga Rp85.000, buntut spesial Rp90.000 dan rawis premium Rp85.000.
Meski demikian, lanjut dia, pihaknya lebih menekankan pelayanan daging kepada masyarakat Surabaya tidak terganggu. "Kami berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada warga," katanya. (frd)
Advertisement