Gusti Putu Danny, Jendral Pertama Gugur di Tangan KKB Papua
Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua, Brigjen TNI Gusti Putu Danny Nugraha, merupakan perwira tinggi pertama yang menjadi korban kekerasan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Jendral berbintang satu itu gugur, ditembak kelompok kriminal bersenjata di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu 25 April 2021.
Menurut Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen Ignatius Yogo Triyono, saat ini jenazah masih belum dapat dievakuasi. "Jenazah masih di Beoga, ini masih kami monitor terus, rencana besok dievakuasi," terangnya pada Minggu malam.
Ignatius mengaku, belum mendapat informasi lengkap mengenai kronologis kejadian. Jaringan komunikasi yang masih sangat minim membuat akses informasi dari Beoga sulit didapat.
"Kejadiam sekitar 15.30 WIT, kami belum tahu (kejadian seperti apa) karena komunikasi masih terputus-putus, saya masih terima informasi awal. Kami masih dalami karena komunikasi yang susah antara Beoga dengan Ilaga, Ilaga dengan sini (Jayapura)," kata Ignatius.
Bila tidak ada halangan dan evakuasi berjalan lancar, jenazah Gusti Putu Danny Nugraha akan diterbangkan ke Jakarta, pada Senin ini.
Profil Gusti Putu Danny Nugraha
Gusti Putu Danny Nugraha mulai menjabat sebagai Kabinda Papua sejak Juni 2020 lalu. Melansir laman Kodam Jaya TNI AD, sebelumnya, dia menjabat sebagai Panglima Detasemen Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Pamen Denma Mabesad).
Gusti Putu Danny Nugraha Karya juga pernah menjabat sebagai Kepala Kelompok Staff Ahli (Kapok Sahli) Pangdam Jaya. Sebelum berpangkat Brigjen, Gusti Putu Danny Nugraha berpangkat Kolonel Infanteri (Inf). Disebutkan penunjukan sebagai Kabinda Papua sekaligus menjadi promosi untuk meriah pangkat bintang satu.
Pada 25 Juli 2020, Gusti Putu Danny Nugraha resmi naik pangkat menjadi brigjen. Sejumlah jabatan yang pernah disandangnya di TNI AD antara lain Asintel Kodam Jaya dan Kapok Sahli Pangdam Jaya di era Joni Supriyanto.
Pelajar juga Korban KKB
Sebelumnya, KKB juga menambak mati Ali Mom. Pelajar 16 tahun itu berstatus sebagai siswa kelas 1 SMAN 1 Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Korban ditemukan tewas di Kampung Uloni, Distrik Ilaga, pada Jumat, 16 April 2021 pukul 06.30 WIT.
Dari hasil penyelidikan, diketahui pelaku pembunuhan adalah wakil dari Lekagak Telenggen yang merupakan pimpinan KKB di Kabupaten Puncak. Ali Mom ditembak karena dicurigai sebagai intel atau mata-mata aparat keamanan. Sementara ayah korban Elminus Mom, membantah tudingan itu. Bahkan ia menantang KKB untuk membuktikan kalau anaknya mata-mata aparat keamanan.
KKB cukup merasakan di kalangan masysrakat papua. Mereka selain melakukan pembunuhan, membakar rumah penduduk, melakukan kekerasan seksual pada anak-anak. Mantan Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpow saat dihubungi Ngopibareng.id, Senin pagi ini mengatakan, KKB di Papu ibarat duri dalam daging.
"Untuk mencabutnya harus hati-hati supaya tidak menimbulkan luka baru. Aparat keamanan bukan tidak mampu, tapi perlu kehati-hatian. Karena antara masyarakat dan anggota KKB berbaur jadi satu. Kalau dikatakan aparat kalah dengan KKB, tidak juga buktinya sudah banyak anggota KKB yang dilumpuhkan aparat keamanan," tegas mantan Kapolda Papua dan cukup lama bertugas Polwiltabes Surabaya dan Polres Mojokerto.
"Aku biyen (dulu) lulusan SMP Negeri VI JL Jawa rek," ujar Paulus dengan logat Surabaya yang medok.
Advertisement