Gusti Bhre Mundur dari Pilkada Solo, Apa Kata Sang Ibu?
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X atau yang lebih dikenal dengan sapaan Gusti Bhre memutuskan untuk mundur dalam pencalonan Pilkada Solo. Sebelumnya dukungan datang Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, yakni Gerindra, PKS, Golkar, PSI, PAN, dan PKB. Gusti Bhre dipasangkan dengan Rektor Universitas Surakarta (Unsa) Astrid Widayani sebagai Wakil Walikota Solo.
Gusti Bhre menyatakan mundur pada Selasa, 27 Agustus 2024 pagi. Pria berusia 27 tahun itu mundur karena alasan pribadi yang menyangkut tentang keluarganya. Keputusan tersebut cukup mengejutkan banyak pihak, terutama masyarakat di wilayah Jawa Tengah.
Namun demikian, Ketua DPC Gerindra Solo Ardianto Kuswinarno menyebut, Gusti Bhre akan tetap mendampingi untuk pemenangan penggantinya, yakni Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Solo periode 2023-2026, Respati Achmad Ardianto.
"Jadi Gusti Bhre tidak akan lepas begitu saja. Tetap mendampingi, tetap bergerak untuk pemenangan penggantinya beliau, sekaligus memenangkan KIM Plus yang ada di Solo dalam Pilkada tahun ini," ujarnya ke wartawan.
Isu Tak Dapat Restu Ibu
Gusti Kanjeng Putri (GKP) Mangkunegara IX buka suara soal keputusan Gusti Bhre urung mencalonkan diri sebagai Walikota Solo. Awalnya, perempuan bernama Prisca Marina Haryogi Supardi itu enggan mengomentari informasi yang beredar, soal dirinya tidak merestui putranya ikut Pilkada.
"Tolong jangan tanya politik," ucapnya saat dijumpai wartawan di Pura Mangkunegaran Solo, di sela-sela acara SIPA (Solo International Performing Arts), Kamis 29 Agustus 2024.
Tapi soal batalnya Gusti Bhre maju Pilkada Solo 2024 dinilainya sebagai keputusan terbaik. "Yang terbaik. Itu saja," tandasnya.
Tentang pembatalan itu membuat kecewa banyak pendukung Gusti Bhre, sang ibu cuma bisa mengembalikan kepada masyarakat.
"Alhamdulillah itu kami kembalikan kepada masyarakat. Saya yakin seorang Kanjeng Gusti (Mangkunegara X/ Gusti Bhre) pun punya hak menerima, menjawab, maupun menolak. Saya rasa itu," tuturnya.
Profil Gusti Bhre
Mengutip publikasi Budaya Komunikasi dalam Pura Mangkunegara karya Basuki Agus Suparno, dkk., Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X atau Gusti Bhre memiliki nama sebelum pelantikan sebagai Gusti Pangeran Haryo (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, SH.
Ia lahir 29 Maret 1997. Saat ini, Gusti Bhre merupakan sosok penguasa Kadipatèn Mangkunegaran. Ia menggantikan mendiang ayahnya, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX yang mangkat pada 13 Agustus 2021.
Dalam jurnal Kajian Implementasi Soundscape pada Destinasi Wellness Tourism di Pura Mangkunegaran karya Antonius Benny Setiawan, Gusti Bhre merupakan penerus takhta Kadipaten Mangkunagaran ke-10. Ia secara resmi dikukuhkan sejak 12 Maret 2022. Hal inilah yang membuat nama GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo berubah menjadi KGPAA Mangkunegara X.
Pada akun LinkedIn miliknya, Gusti Bhre merupakan lulusan Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia (UI) 2019.