Gus Zaki Hadzik, Pengasuh Pesantren Mashruriyah Tebuireng Wafat
KH Muhammad Zaki Hadzik, Pengasuh Pesantren Al-Mashruriyah Tebuireng Jombang, wafat. Ketua PW Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) PWNU Jawa Timur ini mengembuskan nafas terakhir, Rabu 1 Juli 2020. Jenazah akan dimakamkan Tebuireng Jombang.
"Berpulang ke Rahmatullah Gus Zaki. Semoga beliau Husnul Khatimah mendapat tempat mulia di surgaNya Amiiin," tutur Fauzi Priyambodo, Ketua LPNU Jatim. "Semoga keluarga yg ditinggalkan mendapatkan ketabahan dan kesabaran Amiiin."
Gus Hans dari Pesantren Darul Ulum Jombang, sempat berkomentar, " Ya Allah, kemarin siang telpon minta info swab. Saya guyoni. Ternyata, sekarang..." Komenter Gus Hans, yang politikus Partai Golkar Jawa Timur beredar di berbagai grup Whatsapp di kalangan warga Nahdlatul Ulama Jawa Timur.
Jamal Ma'mur Asmani, akademisi asal Pati yang pernah nyantri Jombang, memberi kesaksian akan Gus Zakki dan Pesantren Al-Mashruriyah Tebuireng.
"Pesantren ini tepat berada di depan Pondok Tebuireng. Beliau putra Kiai Hadziq dan putri Bu Nyai Khodijah Hasyim Asy'ari," tuturnya.
Jamal Ma'mur yang juga aktif di PCNU Pati, Jawa Tengah, cukup akrab dengan Gus Zaki Hadzik, selama 6 tahun di Jombang. Awalnya ia akrab dengan kakak almarhum, KH Ishomuddin Hadzik (Gus Ishom), karena tempat ia belajar menulis dan mengaji.
"Pasca wafatnya Gus Ishom, penulis semakin akrab karena menulis biografi kakaknya yang harus banyak wawancara, termasuk dengan Gus Zaki, masyayikh Lirboyo, tempat Gus Ish belajar, dan lain-lain," tuturnya.
Gus Zaki terakhir ketemu dengan Jamal, ketika wafatnya Syaikh KH Maimoen Zubair saat melakukan shalat jenazah di Daker Makkah dan pertemuan NU se-Dunia di Makkah.
"Beliau saat ini menjadi Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah NU Jawa Timur. Beliau sosok yang supel, pandai bergaul, dan mudah akrab," kenang Jamal.
"Pasca wafatnya Sang Kakak, Gus Zaki praktis yang meneruskan estafet kepemimpinan Pesantren dan menyebarkan karya Hadlratussyaikh KH M Hasyim Asy'ari. Selamat jalan Gus, penulis bersaksi Jenengan orang yang baik, baik, dan baik," kata Jamal Ma'mur Asmani.