Gus Yahya: Dunia Kehilangan Pengayom Rohani dari Mbah Moen
Wafatnya KH Maimun Zubair atau akrab disapa Mbah Moen, Selasa 6 Agustus 2019 pukul 04.17 waktu Arab Saudi, bukan hanya kehilangan bagi NU saja. Bukan juga bagi Indonesia saja, tapi kehilangan bagi seluruh umat manusia. Hal ini disampaikan oleh Kiai Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
"Ini bukan soal kehadiran kepemimpinan lahiriah atau sekedar kepemimpinan keilmuan. Dunia kehilangan pengayoman rohani dari Kiai Maimun yang tak henti-hentinya ber-riyadloh mendoakan keselamatan dan kemaslahatan seluruh umat manusia," ujar Gus Yahya.
Ia pun terkenang pengalamannya ketika mengajak teman-temannya yang berasal dari Amerika Serikat untuk sowan (berkunjung) ke Mbah Moen.
"Pada awal 2018 yang lalu, saya mengajak beberapa orang teman dari Amerika untuk sowan beliau. Diantara mereka adalah seorang dokter dan aktifis kemanusiaan dari California. Dia punya pengaruh politik Internasional yang sangat luas, tapi tidak mau namanya disebar luaskan," tuturnya.
Ada beberapa yang dipesankan oleh Mbah Moen dalam pertemuan kala itu. “Kita semua ini, seluruh umat manusia, adalah saudara. Sama-sama keturunan Nuh ‘alaihis salaam. Maka, yang terpenting adalah bagaimana agar Bangsa Indonesia ini bisa memberi teladan kepada Dunia tentang kehidupan ber-Bhinneka Tunggal Ika," demikian Gus Yahya menirukan pesan almarhum Mbah Moen.
Ketika meninggalkan kediaman sang ulama, beberapa teman Gus Yahya pun terkesan dengan sosok Mbah Moen. "Sesudah itu, teman saya dari California itu mengatakan, "Sekarang keyakinan saya mutlak! Bahwa di Indonesia ini ada jawaban bagi kemelut Peradaban Dunia dewasa ini," tutur Gus Yahya.