Gus Wahid, Dirut PT Petrogas Jatim Utama Meninggal Dunia
KH M Abdul Wachid Mahfudz, Direktur Utama (Dirut) PT Petrogas Jatim Utama (PJU) meninggal dunia, Sabtu 27 Juni 2020, pukul 20.00 WIB. Gus Wahid yang mantan Direktur Televisi BBS Surabaya, sempat dirawat di satu rumah sakit di Surabaya, karena Covid-19.
Meninggalnya Gus Wahid cukup mengejutkan banyak pihak. Gus Wahid kini memegang jabatan Direktur Utama (Dirut) PT Petrogas Jatim Utama (PJU) — salah satu BUMD milik Pemprov Jatim. Sebelumnya, Gus Wahid juga Direktur Televisi BBS Surabaya.
Gus Wahid, merupakan seorang di antara putra kiai terkemuka yang mengenyam pendidikan di luar negeri. Putra Kiai Mahfudz Anwar, pakar ilmu falak, mendapat beasiswa ke Belanda, berangkat 1985.Tugas belajar program Habibie di Delft University of Technology, Belanda.
Di Negeri Kincir Angin, Gus Wahid kuliah di Teknik Perkapalan. Ia punya hobi sepakbola, kerap sebagaikiper andalan. Isterinya, Maya, juga alumni Teknik Arsitektur.
“Kalau keluarga kami bertemu, pasti ceritanya heboh, karena Diah Nurwitasari II alumni Jerman, dan pernah selesaikan tugas pra-thesis di Delft,” tutur Ahad, salah seorang keluarganya, dikutip dari akun facebooknya.
Pada 17 Juni 2020, ketika Ahad kunjungan kerja ke Garut untuk membahas Raperda Pengembangan Pesantren, Gus Wahid yang juga wakil sekretaris PWNU Jatim berada di Jakarta dikukuhkan menjadi Dewan Penasihat Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE).
“Ternyata, Om Wahid tercinta, gejala awal Covid-19 muncul sepulang beliau dari Jakarta ke Surabaya. Dan.. Allah panggil beliau malam ini, Sabtu 27 Juni 2020 pukul 20. Innaalilaahi wa innaa ilaihi raaji’uun..” dukanya.
“Selamat jalan Omku tercinta. Allah janjikan jannah (surga) bagi mereka yang wafat karena penyakit menular, dan kami sangat meyakininya. Ya Allah, sayangi beliau,” tuntas Ahad.
Gus Wahid, yang juga adik KH Abdul Hakim (Gus Kikin, Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang) juga Wakil Sekretaris PWNU Jatim.
Menurut Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdussalam Sokhib (Gus Salam), Gus Wahid dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Seblak, Jombang, di dekat makam ayah dan ibunya. Yakni, KH Mahfudz Anwar.
Gus Wahid merupakan cicit pendiri NU KH Hasyim Asyari. Dia juga adik dari Pengasuh Ponpes Tebuireng saat ini KH Abdul Hakim Mahfudz.
“Beliau juga masih sepupu dengan Rais Syuriah PWNU KH Anwar Manshur. Beliau pernah sekolah di Belanda,” katanya.