Gus Sholah Sambang Ketua Muhammadiyah, Ini yang Dibahas
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) beserta istri Nyai Hj Farida bersilaturahim ke kediaman Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dan Ibu Siti Noordjanah Djohantini di Kasihan, Bantul, Rabu 14 Agustus 2019.
”Kali ini ke rumah”, kata Haedar. Sebelumnya sudah beberapa kali bertemu di Jakarta dan baru-baru ini di kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta.
Menurut Haedar, silaturahmi ini menjalin persaudaraan sesama muslim.
“Kami punya tradisi kekuatan silaturahmi sejak dahulu, kala Kiai Dahlan dan Kiai Hasyim ‘Asyari berkawan lama, makanya kemudian dibuatkan film dua ulama,” kata Haedar.
Dalam pertemuan kurang lebih satu jam tersebut, lanjut Haedar, "Kami juga berbagi pandangan mengenai kondisi umat dan bangsa yang memerlukan pemikiran bersama."
“Masih banyak pekerjaan rumah, yang menyangkut umat dan bangsa yang masih memerlukan sumbang pikiran dari para tokoh Islam dan tokoh bangsa. Kami sering ketemu dibanyak kesempatan, dan terus saja kita mencoba memperbaharui perkembangan Informasi,” ungkap Haedar.
Menjalin silaturahmi, lanjut Haedar, harus menjadi tradisi di anak-anak muda, menjalin silaturahim dari berbagai latar belakang organisasi, sehingga nanti jalinan ukhuwah itu tetap kuat.
“Ukhuwah itu tidak bisa terwujud kalau tidak ada silaturahmi,” tuturnya.
Gus Sholah sebelum berkunjung ke kediaman Ketua Umum PP Muhammadiyah,mengikuti acara di Pondok Pesantren Krapyak, Sewon, Bantul, Kemudian dilanjutkan silaturahim ke Kota Gede ke kediaman Ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah Sukriyanto AR.
Seperti dilansir ngopibareng.id, Gus Sholah menyambut baik pembuatan film Jejak Langkah Dua Ulama Kiai Dahlan dan Kiai Hasyim Asy’ari yang melibatkan kerjasama antara Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Pesantren Tebuireng.
“Saya menyambut baik kerjasama, memang perlu di buat film yang menampilkan dua tokoh ulama Kiai Ahmad Dahlan dan Kiai Hasyim Asy’ari. Kedua tokoh ini adalah dua diantara empat raksasa umat Islam pada zaman itu,”kata Gus Sholah.
Menurut Gus Sholah, keempat tokoh yang dimaksud adalah selain Kiai Ahmad Dahlan, dan Kiai Hasyim Asy’ari adalah Umar Said Cokroaminoto dan Agus Salim. Mereka hidup semasa tak berbeda jauh usianya.
“Dengan memperkenalkan kedua tokoh melalui film, masyarakat bisa mengetahui lebih dalam dan lebih dekat dengan uswah hasanah mereka, “kata Gus Sholah.
Langkah pembuatan film ini, kata Gus Sholah sebagai sarana belajar bagi para santri dengan keahliannya melalui Rumah Produksi Tebuireng setelah sebelumnya telah memproduksi dua film.