Gus Nurul, Kerabat Gus Fawait Nyatakan Dukungan ke Hendy Siswanto
Gus Nurul Huda, Pengasuh Pondok Pesantren Bani Affan, Dusun Krasan, Desa Wringinagung, Kecamatan Jombang, Jember menyatakan dukungannya terhadap Hendy - Gus Firjaun. Dukungan tersebut disampaikan langsung saat Hendy Siswanto berkunjung ke kediamannya pada Sabtu, 12 Oktober 2024 siang.
Gus Nurul mengatakan, pemerintah Hendy - Gus Firjaun selama 3,5 tahun, telah banyak memberikan dampak positif. Terutama dalam bidang pembangunan infrastruktur berupa pengerasan jalan hingga ke pelosok desa.
Kendati demikian, Gus Nurul tidak menampik masih ada kekurangannya. Hal itu wajar, karena tidak mungkin ada pemimpin yang sempurna 100 persen.
"Kalau mencari kekurangannya ya pasti ada, karena tidak mungkin sempurna 100 persen. Namun, pemerintahan Hendy - Gus Firjaun selama 3,5 tahun lebih banyak kelebihannya dibandingkan kekurangannya," katanya, Sabtu 12 Oktober 2024.
Di hadapan Hendy Siswanto, Gus Nurul menginginkan Hendy - Gus Firjaun pada periode kedua nantinya, lebih meningkatkan kepeduliannya terhadap pondok pesantren dan guru ngaji.
Pada periode kedua nantinya, insentif guru ngaji harus ditambah termasuk dana bantuan untuk pesantren. Jika sebelumnya Rp10 juta, Gus Nurul berharap ada tambahan menjadi Rp30 - 40 juta.
Lebih jauh Gus Nurul menjelaskan, keputusan mendukung dan memilih Hendy - Gus Firjaun dalam Pilkada Jember bukan berarti hubungan dengan saudaranya, Gus Fawait tidak harmonis. Sebab, dalam politik menang tidak bisa dipaksakan dalam satu keluarga satu pilihan.
"Saya kalau mau diakui, masih ada ikatan saudara dengan Gus Fawait, masih satu buyut dengan saya. Tetapi, saya berbeda nasib, Gus Fawait saat ini adalah seorang pejabat. Kalau soal perbedaan pilihan memang hal yang biasa. Jangankan hanya saudara, suami istri pun tidak bisa dipaksa agar satu pilihan dalam politik," pungkasnya.
Serap Aspirasi Warga
Diketahui, Hendy Siswanto dalam satu hari ini, Sabtu, 12 Oktober 2024 memang fokus melakukan silaturahmi ke tokoh agama dan masyarakat di Kecamatan Jombang. Kunjungan perdana di Kecamatan Jombang di rumah Agus Supriyanto di Desa/Kecamatan Jombang.
Selanjutnya, Hendy pergi sowan ke Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Anwar. Safari politik kemudian dilanjutkan ke rumah H Fauzan, di Desa Keting, Kecamatan Jombang.
Setelah itu, Hendy berkunjung ke rumah pengrajin bambu, di Desa Padomasan, Kecamatan Jombang. Kemudian ke kediaman Misra'i dan dilanjutkan ke Pondok Pesantren Bani Affan.
Setelah dari Pondok Pesantren Bani Affan, Hendy mendatangi tiga rumah relawan lainnya di Kecamatan Jombang.
Hendy Siswanto mengatakan, banyak informasi yang berhasil diserap selama kunjungan politik di Kecamatan Jombang. Masalah pertama yang disampaikan warga terkait kepemilikan lahan.
Kemudian juga masalah UMKM, khususnya yang disampaikan para pengrajin bambu di Desa Padomasan. Tingkat produksi mereka luar biasa, bisa mengirim 25 buah keranjang berbahan anyaman bambu tiap hari per orang.
Namun, permintaan barang yang tinggi itu belum memberikan kesejahteraan yang cukup baik kepada mereka. Setelah dicari akar persoalannya, ternyata barang hasil produksi mereka diborong oleh para tengkulak.
Mereka belum bisa melakukan kerja sama secara mandiri untuk memasarkan produk mereka. Salah satu penyebabnya mereka belum memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).
"Ternyata mereka sampai saat ini belum memiliki NIB. Padahal mengurus NIB gratis. Tadi saya sampaikan akan didata terlebih dahulu, nanti akan dibantu oleh Dinas Koperasi dan UMKM. Karena satu bulan lagi saya kembali menjabat bupati setelah selesai cuti," katanya.
Selain itu, warga juga menyampaikan aspirasi mengenai kondisi infrastruktur jalan. Hendy mengakui bahwa memang masih tersisa 300 KM jalan di Jember yang belum diperbaiki, karena waktu dan anggarannya belum cukup.
Sebanyak 300 jalan yang belum diperbaiki tersebut berada di pelosok-pelosok desa. Kendati demikian, Hendy menegaskan tidak semua jalan bisa diaspal oleh Pemkab Jember.
Pemkab Jember tidak bisa melakukan pengaspalan di lahan bukan milik Pemkab Jember. Seperti jalan akses menuju Desa Wringinagung yang belum ada pengerasan.
Jalan tersebut belum diaspal karena memang bukan lahan milik Pemkab Jember. Lahan tersebut milik Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur dan sebagainya milih PG Semboro.
Atas kondisi tersebut, Hendy memberikan solusi agar jalan tersebut segera diaspal. Salah satu caranya yang bisa dilakukan warga berkirim surat ke PG Semboro dan Dinas Pengairan Jatim, meminta agar jalan tersebut diaspal.
Surat tersebut nanti diberi tembusan kepada Bupati Jember. Setelah ada surat tersebut, Pemkab Jember memungkinkan melakukan kerja sama dengan Dinas Pengairan Jatim maupun PG Semboro.
"Setelah ada MoU, Pemkab Jember baru bisa mengaspal jalan tersebut. Jadi solusinya ada pada masyarakat sendiri. Kami persilakan berkirim surat," katanya.
Selain itu, ada warga yang menginginkan ada perbaikan avoue sungai secepat mungkin. Mereka khawatir saat musim hujan, air sungai meluap menggenangi lahan pertanian mereka.
Insentif Guru Ngaji
Sementara terkait peningkatan insentif guru ngaji, Hendy mengatakan masih memungkinkan, jika kenaikannya 10 sampai 15 persen.
Namun, kenaikan insentif menang memerlukan strategi anggaran. Sebab, jumlah guru ngaji di Jember tahun 2024 tercatat lebih dari 100 ribu orang. Sedangkan yang tercover bantuan insentif hanya sebanyak 24 ribu orang.
"Kalau kenaikannya 10 sampai 15 persen saya rasa cukup baik. Tetapi harus tetap melakukan strategi anggaran, jangan sampai anggaran dihabiskan di situ," lanjutnya.
Dalam kunjungannya di Kecamatan Jombang, Hendy juga menyampaikan program beasiswa Pemkab Jember. Setiap tahun Pemkab Jember menyediakan anggaran Rp40 miliar untuk 8.000 penerima.
Beasiswa tersebut hanya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Sedangkan untuk beasiswa SMP sampai SMA penganggarannya dari pemerintah pusat.
"Saya sampaikan kepada masyarakat agar memanfaatkan program beasiswa yang disediakan Pemkab Jember. Ada beberapa kategori yang bisa mendapatkan beasiswa, mulai kategori prestasi, anak fakir miskin, dan yatim," pungkasnya.
Advertisement