Ketika Gus Mus Mantu Gus Bisri, Lho!
Rembang: Beginilah kalau Mantan Rais Aam PBNU KH A. Mustofa Bisri punya gawe mantu. Sejumlah kiai sepuh dan seniman tumplek bleg ikut hadir di Pondok Pesantren Raudlatul Thalibin, Jl Bisri Mustofa Nomer 1, Rembang, Sabtu, 15 April 2017.
Gus Mus --demikian kiai yang seniman ini dipanggil-- mantu anak bungsunya yang bernama Gus Bisri Mustofa. Ia menyunting seorang putri dari Jogjakarta. Gus Bisri Mustofa ini merupakan satu-satunya anak laki-laki Gus Mus. Selebihnya 5 orang putri.
Para kiai sepuh yang hadi antara lain KH Maemun Zubeir, KH Agoes Ali Masyhuri, KH Nur Iskandar, KH Anwar Mansyur, dan KH Dr Quraish Shihab. Juga tampak ilmuwan Mohammad AS Hikam.
Sedang para seniman yang sejak pagi sudah berkerumun di rumah Gus Mus antara lain Zawawi Imron, Nasirun, Mohammad Shobari, Emha Ainun Nadjib, dan Sudjiwo Tejo.
Warna warni pergaulan kiai yang sangat dihormati warga Nahdliyin ini terlihat dengan hadirnya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wagub Jatim Saefullah Yusuf, Bupati Banyuwangi Azwar Anas, dan Dirut PT Semen Indonesia Rizkan Chandra.
Tidak seperti pada umumnya orang terkenal punya gawe mantu, acara Gus Mus ini tampak berlangsung sederhana dan cair. Menjadi semacam ajang reuni sejumlah kiai dan tokoh seniman yang selama ini nyantri ke Gus Mus.
Suasananya juga penuh ger-geran dan gayeng. Itu terjadi sejak Katib Am Syuriah PBNU KH Cholil Staquf yang juga keponakan Gus Mus memberikan sambutan atas nama keluarga. Ia menyampaikan sambutannnya dengan bahasa gado-gado: Indonesia dan Jawa kromo inggil.
Tentang temanten yang juga adik sepupunya, ia berharap segera punya anak pertama putra. Jika punya anak pertama pria, ia menyarankan agar diberi nama Mustofa Bisri.
Lho, mengapa? ‘’Biar makin mbulet,’’ katanya. Gus Mus memang memberi nama putra bungsunya ini dengan nama persis seperti nama ayahnya. Yakni KH Bisri Mustofa.
Soal nama yang mbulet ini, cerita Gus Yahya, sempat membuat bingung penghulu saat akad nikah di Jogjakarta, beberapa bulan lalu. Saat mendatang temanten pria, penghulu tersebut sempat ragu.
‘’Namanya Bisri Mustofa bin Mustofa Bisri. Sedangkan alamat rumahnya adalah Jalan Bisri Mustofa. Mbulet kan?,’’ kisah Gus Yahya yang disambut gerrr hadirin. Jalan rumah kediaman Gus Mus memang menggunakan nama bapaknya KH Bisri Mustofa, pengarang tafsir Al Ibris.
Suasana ger-geran masih juga berlangsung saat Emha ainun Najib didapuk untuk memberikan nasihat baik kepada kedua mempelai temanten. Seperti biasanya, Cak Nun –demikian ia biasa dipanggil—memang suka mengumbar joke dalam ceramahnya.
Seperti biasanya, selain walimatul urusy yang berlangsung Sabtu siang, malam harinya juga masih digelar berbagai acara. Malam hari diisi kegiatan santai dengan pertunjukan para seniman yang menjadi teman Gus Mus. (rif)