Gus Mus: Lawan Adu Domba dan Penyebar Fitnah
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah KH Mustofa Bisri (Gus Mus) mendapat serangan dari oknum yang tidak bertanggung jawab melalui sebuah potongan-potongan video wawancara Gus Mus yang digabung dengan pidato KH Ma'ruf Amin.
Gus Mus menyebut video hoaks yang memfitnah dirinya ini merupakan rekayasa yang keterlaluan dan tak sebanding dengan keuntungan politik sesaat.
"Gara-gara kepentingan politik sesaat, ada manusia yang tega membuat editan seperti ini. Rekayasa keterlaluan semacam ini sama sekali tidak sebanding dengan keuntungan politis --kalau memang ada-- yang akan diperoleh dan dinikmatinya," tulis Gus Mus di akun Facebooknya, Senin 1 April 2019.
"Upaya menyebar fitnah dan adu domba di antara kita, tetap kita lawan dengan akal sehat dan adab hamba yang beriman. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah kepada kita semua. Semoga Allah merahmati bangsa ini. Ãmïn," tulis Gus Mus.
Selanjutnya Gus Mus pun menilai video hoaks seperti ini tidak akan membawa manfaat dan ia pun mendoakan si pembuat video tersebut diberi hidayah oleh Allah jika memang manusia yang beriman.
"Kalau pun berhasil (banyak atau ada yang percaya dengan bikinannya ini), paling berapa lama akan dinikmatinya. 5 tahun? 10 tahun? 100 tahun? Bila yang membuat rekayasa ini manusia beriman, semoga Allah memberi hidayah dan kesejerahteraan hidup yang cukup," lanjut Gus Mus.
Untuk mengklarifikasi dan menegaskan bahwa video beraroma politis tersebut adalah hoaks alias bohong, Mustasyar PBNU ini sempat mengunggah video tersebut di akun Facebook-nya.
Namun pada Selasa 2 April 2019, Gus Mus menghapus unggahan video tersebut agar tidak semakin meluas dan mengajak masyarakat untuk melakukan perlawanan bersama terhadap fitnah dan adu domba.
"Agar video editan keterlaluan kemarin tidak semakin meluaskan fitnah, unggahanku tentang hal itu aku hapus. Upaya menyebar fitnah dan adu domba di antara kita, tetap kita lawan dengan akal sehat dan adab hamba yang beriman. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah kepada kita semua. Semoga Allah merahmati bangsa ini. Ãmïn," tulisnya.
Dalam video hoaks pelaku menggabungkan potongan-potongan video yang seolah-olah Gus Mus mengomentari pidato KH Ma'ruf Amin yang saat ini menjadi Calon Wakil Presiden berpasangan dengan Joko Widodo.
Berbagai tanggapan diberikan warganet terhadap hoaks yang menyerang Gus Mus ini. Banyak yang mendukung langkah Gus Mus dalam melawan hoaks. Warganet juga memberikan apresiasi langkah Gus Mus yang melawan hoaks dengan hati dan fikiran jernih yang menunjukkan adab orang beriman.
"Kulo manut Kyai...semoga sehat selalu Gus..yang fitnah semoga sehat wal afiat dunia akhirat...," tulis akun Chairul Iman.
"Mengapa engkau tega adu domba Kiai kami Ahmad Mustofa Bisri dengan Kiai Ma'ruf Amin? Berbeda pilihan politik silakan. Tapi jgn adu domba kiai kami dengan mengedit video wawancara beliau," tulis Wakgus Arif Afandi pada akun facebooknya.
Sementara itu, Ienas Tsuroiya, putri Gus Mus yang aktif bermedsos menulis, "Akun pengedit video itu sekarang ketakutan dan meminta maaf melalui IGnya. Tapi video hoax-nya sudah terlanjur menyebar luas...".
"Saking sulitnya mereka mencari sosok ulama yang bener, sampai-sampai Gus Mus yang santun pun dijadikan FRONTAL! Wahai agen Hoax, ngapain pakai Gus Mus, apa gak cukup ujaran kebencian dari para "ulama" mu itu? Ironis...," kata Mohammad Nailur Rochman, kiai muda dari Pasuruan.
Gus Amak, panggilan akrab Mohammad Nailur Rochman, pun mengingatkan, "Yuk ikut Ulama yang santun, bukan yang ngamukan. Yuk pilih pemimpin yang mampu menerima masukan bahkan cacian, bukan yang ngamukan. Say no to ngamuk! Eiit, gak usah nesu..". (adi)
Advertisement