Gus Muhdlor Pimpin Gerakan Tukar Sampah di Hari Peduli Sampah
Memperingati hari peduli sampah nasional 2020, Komunitas Sidoresik dan BEM UNUSIDA menggelar Gerakan Tukar Sampah Plastik dengan bibit pohon dan totebag. Satu kilo sampah ditukar dengan bibit pohon dan totebag yang telah disiapkan.
"Salah satu kampanye diet sampah plastik adalah dengan program pertukaran sampah plastik dengan bibit pohon buah-buahan dan totebag ramah lingkungan," ujar CEO Sidoresik, Achmad Muhdlor Ali, di sela acara peringatan hari peduli sampah nasional di Alun-alun Sidoarjo Minggu, 9 Februari 2020.
Menurut Gus Muhdlor sapaan akrabnya, sampah plastik merupakan masalah yang cukup pelik di semua daerah, termasuk Sidoarjo. Volumenya tiap hari terus bertambah seiring dengan aktifitas masyarakat.
Untuk itulah, gerakan menukar sampah dengan tanaman pohon dan Totebag digalakkan secara masif.
Sampah yang terkumpul, selanjutnya akan dibawa ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST). Sampah organik yang diperoleh diolah menjadi kompos sedangkan sampah plastik diproses menjadi solar.
Sementara itu, koordinator aksi Fathandi, dalam acara tersebut menegaskan produksi sampah yang paling mengkhawatirkan saat ini adalah sampah plastik.
“Hampir 1.800 ton per hari Sidoarjo menghasilkan sampah. Dari jumlah tersebut, ketika diserahkan ke pemerintah untuk melakukan penanganan, itu tidak mungkin. Makanya kita gerakan bersama masyarakat kurangi sampah, terutama plastik, karena susah diuraikan secara alami," ungkap Fathandi.
Sampah, terutama plastik, lanjut Fathandi saat ini menjadi perhatian kita. Alasannya, sampah plastik berpotensi merugikan lingkungan, manusia dan satwa.
“(Contohnya) Sampah plastik di laut, itu nanti bisa menjadi ukuran mikro, kecil sekali, hingga bisa masuk penceranaan ikan, ikannya nanti kita makan, itu termasuk rantai makanan juga," jelasnya.