Gus Miftah Ingatkan Karyawan Holywings Jangan Takut Tidak Makan
Promo minuman keras (miras) berdampak pada penutupan outlet Holywings di Tanah Air. Akibatnya, ribuan karyawan pun dirumahkan. Lantas, bagaimana nasib mereka jika tidak bekerja?
Gus Miftah mengingatkan untuk tidak takut dengan rezeki yang sudah ditentukan Allah SWT.
"Banyak, termasuk pemiliknya segala macam. Nasib karyawan bagaimana dong? Nah itu saya bilang bahwa kita nggak boleh meragukan rezeki. Jangan sampai kita 'MTS' musyrik tanpa sadar. Musyrik tanpa sadar itu adalah ketika dia mengatakan, 'Besok saya makan apa?' Itu namanya meragukan kekuasaan Allah SWT," ucapnya.
Gus Miftah melihat ditutupnya Holywings sebagai teguran. Ia menekankan lagi ke karyawan kafe tersebut untuk tak gusar kehilangan rezeki.
"Mungkin ini cara Allah agar teman-teman Holywings mendapatkan pekerjaan yang lebih halal. Tapi, kita jangan meragukan (rezeki), itu kan caranya Allah, jangan tidak makan," pesan Gus Miftah.
Gus Miftah menjelaskan makna dan bagaimana nama Muhammad dimuliakan dalam Islam. Dari kejadian ini Gus Miftah mengingatkan soal pentingnya nama Muhammad dalam Islam.
"Terkait kemarahan soal nama Muhammad, saya bacakan satu maqolah dari Imam Malik, 'Tidaklah di sebuah rumah ada yang bernama Muhammad mendapat keberkahan yang sangat banyak.' Artinya apa? Sekadar nama saja itu sangat berpengaruh, karena 'Kamu nanti di hari kiamat akan dipanggil berdasarkan namamu dan nama bapakmu.' Maka perbaikilah namamu, dan salah satu nama yang baik adalah nama Nabi Muhammad SAW," terangnya.
"Makannya kenapa banyak orang Islam memberikan nama dengan Muhammad, karena supaya mendapat keberkahan dari nama Muhammad," sambung dia.
Melihat pemasangan promo gratis satu botol miras untuk pemilik nama Muhammad dan Maria dikatakan Gus Miftah adalah bentuk main-main. Dia sangat menghargai para pihak yang mengambil jalur hukum.
"Ini ada satu pihak dianggap main-main dengan nama Muhammad. Kalau saya secara pribadi menghargai teman-teman yang ambil langkah hukum, meski ada yang di luar itu. Bahwa nama Muhammad tidak bisa untuk main-main. Di-posting malam Jumat dan kenapa jualnya nama besar dalam agama, Muhammad dan Maria?" beber Gus Miftah.