Gus Lukman Menghadap ke Rahmatullah, Arema pun Berduka
Malang: Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang, KH Luqman Al-Karim (Gus Lukman), meninggal dunia, Jumat (8/9/2017) pukul 02.10 di Rumah Sakit Persada Malang. Sontak, kabar tersebut mengejutkan umat Islam, khususnya di Malang.
Kabar duka tersebut tersebar melalui pesan singkat WhatsApp yang juga dibenarkan beberapa pihak yang dekat dengan almarhum, termasuk Prof Dr Mas’ud Said, Guru Besar Universitas Muhammadiyah Malang.
“Innalillahi wainnailaihi rojiun. Telah pulang ke rahmatullah KH Luqman Al-Karim (Gus Lukman) Pimp. Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang. pagi ini pk. 02.10 di RS Persada Malang. Smg almarhum Husnul Khatimah. Amiiiin YRA,” bunyi pesan beruntun tersebut.
Tokoh agama yang sangat dihormati di Kota Malang dan masyarakat Muslim itu rencananya akan dimakamkan di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh pada pukul 09.00 WIB.
Kiprahnya di Malang, bukan hanya pada bidang keagamaan tapi juga di dunia olahraga. Pernah menjadi Pimpinan Pengcab Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kota Malang, dan dikenal figur yang mengayomi Aremania.
Di dunia pesantren, catatan ngopibareng.id, Gus Lukman berhasil mengembangkan Pesantren Bahrul Maghfiroh di sejumlah daerah di Indonesia. Seperti di Lampung dan Jakarta. Kepada santrinya, Gus Lukman tidak memungut biaya sedikit pun. Bahkan, di antara santri yang berprestasi diberi kesempatan untuk dibiayai melanjutkan jenjang pendidikan keagamaannya ke Yaman dan Arab Saudi.
Dalam dakwahnya, Gus Lukman berhasil merangkul ke pelbagai kalangan. Bukan hanya kalangan kalum miskin, tapi juga kalangan selebriti di Indonesia, khususnya yang tengah mengalami masalah narkoba. Sejumlah artis, bahkan menganggap Gus Lukman sebagai penasihat spiritualnya.
Bagi NU, Gus Lukman memang tidak masuk ke jajaran struktural pada organisasi yang juga diperjuangkan Ayahandanya, KH Abdullah Fattah (almaghfurlah) itu. Namun, dalam beberapa kegiatan NU dan badan otonomnya, seperti Muslimat NU, Gus Lukman memberikan fasilitas di Bahrul Maghfiroh untuk mengadakan pelbagai perhelatan.
Putera dari KH. Abdullah Fattah bin Mbah Daim Jotranegara ini lahir pada 21 Mei 1964 dan telah mengemban ilmu agama di salah satu Pondok yang didirikan oleh seorang ulama besar di Jawa Timur termasuk pendiri NU, KH. Hasyim Asyaari, Ponpes Salafiyah Tebuireng. Almarhum juga merupakan saudara kandung dari rektor ke-12 Universitas Brawijaya (UB) Prof.Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS.
Usai mengemban ilmu beberapa tahun lamanya, almarhum mendirikan ponpes Bahrul Maghfiroh yang sangat ternama di Kota Malang. Kepergian almarhum yang mendadak pun membuat publik Malang sangat kehilangan. (adi)