Gus Kikin Berpeluang Besar Pimpin NU Jatim, Ini Tanda Khas
Jamiyah Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam paling dinamis di Indonesia, bahkan dunia. Di samping anggotanya paling banyak, ormas keagamaan ini, memiliki tugas yang tidak ringan, mengawal tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam menjaga program-program dan aktivitas ormas Islam yang lahir di Surabaya 31 Januari 2026 ini, kini memerlukan soliditas kuat. Karenanya, tema Konferwil XVIII NU Jawa Timur ‘Merajut Ukhuwah serta Mengokohkan Jamiyah dalam Pendampingan Umat’.
Disadari, jamiyah atau organisasi Islam terbesar bukan hanya di Indonesia melainkan juga di dunia, tidak boleh tercerai berai, tidak boleh terpecah belah. Jamaah NU harus solid dalam satu komando.
Lazimnya dalam tradisi NU, ketika perhelatan digelar di suatu pondok pesantren, ada tujuan utama untuk menampilkan sahibul bait dalam kepemimpinan NU. Karenanya, diperkirakan KH Abdul Hakim Mahfudz, yang ditunjuk Pj Ketua PWNU Jatim menggantikan KH Marzuki Mustamar yang diberhentikan, dimungkinkan akan mengemban amanah kepemimpian NU Jawa Timur. Putra Kiai Mahfudz Anwar (almaghfurlah, pakar ilmu falaq dari Pesantren Seblak Jombang), akan memimpin PWNU Jatim periode mendatang bersama Rais Syuriah KH M Anwar Manshur dari Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.
Jatim Garda Depan NU
Katib Syuriah PWNU Jatim KH Romadlon Chotib, NU Jawa Timur harus berada di garda terdepan, sebagai contoh daerah lain. Baik tentang soliditas dalam tugas kebangsaan, maupun perhatiannya dalam pendampingan umat.
Kepedulian NU harus terus ditunjukkan kehdiran dalam pendampinmgi umat. Maka semangat organisasi ini adalah kebersamaan yang kokoh.
Konferwil XVIII NU Jawa Timur yang berlangsung di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, memiliki makna strategis bagi organisasi. Pertama, dari sini (Pesantren Tebuireng) muassis NU (Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari red.) menyebarkan ilmunya. Kedua, Jombang adalah pusat para muassis NU.
Dengan begitu, peserta Konferwil XVIII NU Jawa Timur bisa berburu berkah, ziarah ke makam para muassis NU.
Panitia berharap Konferwil XVIII NU Jawa Timur memberikan manfaat yang besar bagi warga nahdliyin Jatim. Selain soliditas pengurus, ukhuwah jamiyah, program-program keummatan bisa dinikmati jamaah secara luas.
Baik sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan mau pun pemahaman keagamaan secara utuh. Hari ini, misalnya, masyarakat tengah resah dengan maraknya judi online.
"Nah, peserta Konferwil membedah madlarat dan bahayanya. Ini penting bagi nahdliyin dan seluruh bangsa Indonesia,” tutur KH Romadlon Chotib.
Penjelasan Gus Kikin
Dalam Konferwil ini juga dibahas program-program dan rencana kerja lima tahun ke depan. Kemudian ada sinkronisasi program kerja, termasuk kebijakan PBNU yang perlu diadopsi dan tersampaikan menjadi program PWNU dan bersama PCNU di seluruh Jawa Timur.
Konferensi Wilayah ini melibatkan 45 pengurus cabang NU di Jatim. Penjabat (Pj) Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) di Surabaya, mengatakan sejumlah persiapan telah dilakukan panitia, termasuk menyebar undangan kepada seluruh peserta, yakni 45 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jatim.
“Kami mengundang semuanya. Setiap cabang yang diundang mengirimkan 10 orang. Satu orang utusan, dan sembilan orang lainnya sebagai peninjau,” katanya saat konferensi pers terkait Konferwil XVII NU Jatim di Gedung PWNU Jawa Timur di Surabaya.
InsyaAllah, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf akan memberikan pengarahan dalam pembukaan konferensi. Begitu juga Rais Am PBNU KH Miftachul Akhyar akan memberikan taushiyah pada acara pembukaan yang berlangsung Jumat 2 Agustus 2024, di lokasi tenda utama konferensi.