Gus Ipul Siapkan Konsep Pariwisata Integrasi
Kota Pasuruan yang merupakan kota kecil bakal disulap menjadi kota penuh kreativitas. Untuk mendapatkan tambahan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) diperlukan program inovatif, sehingga semua sektor bisa dioptimalkan. Salah satunya sektor pariwisata.
Semangat Saifullah Yusuf atau Gus Ipul sebagai Walikota Pasuruan menggeliatkan pertumbuhan ekonomi dan PAD lewat sektor pariwisata mulai dilaksanakan. Konsepnya memadukan tiga model pariwisata yakni, wisata edukasi, wisata religi, dan wisata sejarah.
Gus Ipul menilai Kota Pasuruan tidak kesulitan mendapatkan konsep untuk menggenjot pariwisata. Hal ini dibahas Gus Ipul bersama P3GI dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII). "Nantinya antar lokasi wisata ini saling terintegrasi. Jadi, dipadukan tiga model wisatanya," ujar dia.
"Itu rencana sangat bagus karena sudah seharusnya potensi daerah dioptimalkan. Kota Pasuruan sudah punya semuanya," kata Setiyono selaku perwakilan PII yang mengapresiasi ide Gus Ipul.
Saat ini, PAD Kota Pasuruan masih kecil. Hanya sekitar Rp700 miliar per tahun. Sumber pendapatan daerah juga lebih banyak berasal dari pendapatan tambahan luar, bukan dari PAD murni. Hal itu yang menjadi perhatian Gus Ipul agar Kota Pasuruan bisa lebih mandiri.
Ditambahkan Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Pasuruan, Basuki, bahwa pihaknya memang mendaptkan mandat untuk menggarap konsep pariwisata Kota Pasuruan. Saat ini wisata bahari mulai disiapkan.
"Wisata bahari memanfaatkan potensi Kota Pasuruan sebagai kota pesisir. Di sini wisatawan nanti bisa melihat aktivitas nelayan mencari ikan, menikmati hutan mangrove, dan melihat hiu tutul," terang Basuki.
Selain wisata bahari ada juga wisata religi yang menjadi andalan Kota Pasuruan. Keberadaan makam waliyullah KH. Abdul Hamid menjadi magnet bagi wisatawan lokal. Perbulan di situasi sebelum pandemi tercatat sekitar 4.000 orang datang berziarah.
"Tentu jika ada jujugan wisata lain akan mendatangkan wisatawan lebih banyak," terang Basuki.