Gus Ipul : Potensi Zakat di Jatim Capai Rp15 Triliun
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan potensi zakat perorangan BUMN dan swasta di Indonesia saat ini mencapai Rp217 triliun dan akan terus bertambah seiring meningkatnya jumlah umat Islam yang sejahtera. Untuk Jawa Timur, potensi zakat juga cukup tinggi karena mencapai Rp15 triliun.
Pernyataan Gus Ipul ini disampaikan ketika membuka Konferensi Zakat Nasional yang digelar di Hotel Oval, Surabaya, Rabu (8/2/2017). "Jika ini digunakan untuk mengentaskan kemiskinan sungguh sangat signifikan untuk mengingkatkan kesejahteraan masyarakat karena pada dasarnya zakat itu untuk mengentaskan kemiskinan," kata Gus Ipul.
Gus Ipul memprediksi, potensi zakat juga akan terus meningkat seiring dengan terus bertambahnya jumlah masyarakat muslim yang sejahtera.
Zakat pada dasarnya bergantung tidak hanya pada pemberi zakat melainkan juga bergantung pada amilnya. Maka diperlukan amil yang mampu memfasilitasi wajib zakat agar mereka mudah untuk berzakat.
Amil juga harus kredibel serta modern yang mengedepankan prinsip pengelolaan yang bersumber pada sifat-sifat Rosulullah. Gus Ipul, mengatakan setidaknya ada empat sifat Rosul yang harus digunakan para amil guna meningkatkan profesionalismenya.
Yang pertama kata Gus Ipul, amil zakat harus asyidik atau kredibel dan terpercaya. Jika kredibel, dipastikan para pemberi zakat akan lebih percaya dan tidak lagi merasa ragu berzakat.
Selain itu, amil zakat juga harus amanah atau akuntabel dengan mempertanggungjawabkan setiap penerimaan zakat sehingga umat pemberi zakat bisa lebih percaya.
Amil zakat juga harus memiliki sifat fathonah atau cerdas. "Jadi Amil itu harus kreatif, sudah tidak lagi zamannya minta-minta zakat dengan kotak di jalan," kata Gus Ipul.
Dan yang terakhir, lembaga atau badan zakat haruslah tablik atau komunikatif. Artinya, promosi yang lebih cerdas dan penuh inovasi harus ditingkatkan.
Agar amil zakat bisa modern maka diperlukan amil yang berserfikasi tidak hanya amil melainkan juga lembaganya. Karenanya, Gus Ipul mendorong rencana Kementerian Agama yang akan melakukan sertifikasi bagi Amil serta lembaga atau badan zakat.
"Saya mendorong tahun ini sudah selesai proses sertifikasinya. Sehingga semua lembaga zakat punya dara by name by address," ujarnya.
Jika lembaga Amil zakat maju dan tersertifikasi, dengan sendiri diharapkan juga akan mampu mengurangi kemiskinan serta kesenjangan yang terjadi
Di Jawa timur sendiri, kata Gus Ipul, jumlah masyarakat miskin sebanyak 4 juta jiwa dengan kategori hampir miskin, miskin dan sangat miskin. "Sata berharap Amil zakat misa mengangkat mereka dari yang sangat miskin menjadi miskin, yang miskin jadi hampir miskin dan yang hampir miskin bisa tidak miskin," kata Gus Ipul.
Sementara dalam kesempatan yang sama Direktur Zakat Kementerian Agama Tarmizi Tohor mengatakan tujuan utama hadirnya Amil zakat adalah terkumpulnya zakat dan menyalurkannya ke masyarakat miskin.
"Karenanya antara badan dan lembaga zakat harus bersinergi jangan saling bertikai karena zakat adalah potensi," kata Tarmizi.
Kementerian Agama sendiri saat ini juga menggalakkan audit syariah yang mengaudit secara menyeluruh seluruh lembaga Amil zakat yang ada di Indonesia.