Gus Ipul Minta Layanan Publik Fokus pada Lansia
Surabaya : Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meminta seluruh pelayanan publik lebih memprioritaskan masyarakat lanjut usia (lansia). Lansia harus diprioritaskan karena pada umumnya kondisi fisik dan pikirannya sudah menurun.
"Pelayanan publik, seperti rumah sakit, perbankan dan lainnya harus memprioritaskan lansia. Jangan sampai lansia harus mengantri, tidak terurus dan kecewa," kata Gus Ipul, saat Peringatan Hari Lansia Nasional Tingkat Provinsi Jatim, di halaman Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Sabtu 19 Agustus 2017.
Gus Ipul mengatakan, jumlah lansia sangat banyak di Jatim. Berdasarkan data Dinas Sosial Jatim, terdapat 4,4 juta penduduk di Jatim yang dikategorikan lansia dengan usia rata-rata 71-72 tahun. Setiap tahunnya, jumlah tersebut bertambah sekitar 140 ribu orang.
"Karena itu, kami harus memperhatikan mereka. Salah satu bentuk perhatian dari pemprov adalah menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Meningkatkan Kesejahteran Lanjut Usia. Perda ini diharapkan menjadi payung hukum bagi seluruh stakeholder untuk meningkatkan kesejahteraan para lansia," ujarnya.
Melalui perda tersebut, pemprov Jatim bekerjasama dengan pemerintah kabupaten dan kota seluruh Jatim bersama-sama membangun karang wredha di setiap desa, membentuk yayasan lansia serta menyelenggarakan kegiatan untuk para lansia. Dengan begitu, para lansia tetap produktif di usia senja.
"Hadirnya karang wredha adalah untuk memfasilitasi dan mengajak para lansia tetap sehat melalui kegiatan olahraga, menjaga pola makan, membiasakan hidup sehat serta tetap profuktif. Pasalnya, para lansia juga didampingi, dilatih dan didorong untuk berkarya sesuai potensi serta lingkungannya masing-masing," tuturnya.
Menurut Gus Ipul, belum semua lansia memiliki asuransi kesehatan. Padahal, kondisi fisiknya relatif jauh menurun dari yang lebih muda. Kondisi itu sering dikeluhkan mereka.
"Kami akan mengupayakan agar mendapat jaminan kesehatan. Bagi yang belum terdaftar di BPJS, bisa masuk sementara ke Jamkesda lalu kemudian ditransfer ke Penerima Bantuan Iuran (PBI). Langkah pertama, kami akan data berapa jumlah pastinya lansia yang belum punya jaminan sosial kesehatan," pungkasnya.(wah)