Gus Ipul Memijat Peserta UNBK Agar Rileks Hadapi Ujian
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyempatkan untuk memijat sejenak salah seorang siswa sebelum mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 8 Surabaya, Senin (3/4/2017).
"Sini saya pijat sebentar agar rileks dan tidak tertekan saat mengerjakan soal ujian nanti," ujarnya sembari memijat pundak Samuel Kuncoro, siswa jurusan Multimedia di dalam kelas.
Gus Ipul, meminta kepada seluruh peserta UNBK tidak tegang dan tak tertekan saat ujian sehingga bisa menyelesaikan jawaban setiap soal.
"Pokoknya buang pikiran yang lain selain fokus ke jawaban. Ada masalah pribadi di luar pelajaran, hilangkan sejenak agar konsentrasi. Asalkan jangan sampai tertekan mengerjakannya," ucapnya.
Didampingi Ketua Dewan Pendidikan Jatim Prof Akhmad Muzakki, orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut juga meminta peserta ujian tidak terpengaruh isu yang beredar di media sosial bahwa soal UNBK sudah bocor.
Menurut dia, pelaksanaan UNBK saat ini telah disiapkan sistem dan program aman dari pemerintah sehingga tidak bisa dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab.
Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal itu juga optimistis pelaksanaan UNBK tahun ini berjalan sukses karena semua telah terintegrasi dan bekerja sama antarpihak terkait.
"Konektivitas internet yang mumpuni, perangkat komputer yang dibutuhkan, penggunaan listrik agar tidak padam hingga komponen adalah pendukung dari kesuksesan pelaksanaan UNBK," katanya.
Tak hanya itu, kata dia, pemerintah juga menyiapkan server cadangan jika sewaktu-waktu terdapat masalah dengan menyiapkan teknisi yang bertugas mendampingi di setiap sekolah dan berjaga-jaga jika terdapat gangguan pada perangkat maupun konektivitas.
Di tempat sama, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Saiful Rachman mengatakan selama empat hari atau mulai hari ini sebanyak 200.112 siswa SMK dari total 1.779 lembaga melaksanakan UNBK 100 persen.
"Di 288 SMK Negeri dan 1.491 SMK swasta se-Jatim, semuanya 100 persen berbasis komputer, kecuali tingkat SMA yang masih ada 12 sekolah di Kepulauan Sumenep tidak UNBK," tuturnya. (wah)