Gus Ipul-Mbak Puti Dorong Perusahaan Siapkan Infrastruktur Laktasi Bagi Karyawan yang Menyusui
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno berkomitmen untuk meningkatkan perhatian kepada ibu dan anak. Komitmen diwujudkan dalam sebuah regulasi yang diharapkan dapat memberikan intervensi kepada pihak (perusahaan dan instansi) terkait untuk ikut memberikan pelayanan kepada perempuan.
Komitmen ini di sampaikan Gus Ipul dan Mbak Puti pada pertemuan dengan Jaringan Pendamping Perempuan dan Anak (JPPA) pada acara bertajuk Workshop Pemetaan Impian Situasi Perempuan dan Anak Jawa Timur, Senin, 9 April 2018. Selain Gus Ipul dan Mbak Puti, acara ini juga diikuti oleh seluruh anggota JPPA Se-Jatim.
Koordinator JPPA Jatim, Endah Triwjati, mengatakan bahwa acara ini diinisiasi untuk memberikan aspirasi kepada calon pemimpin di Jatim. Diharapkan, masukan yang diberikan oleh forum ini dapat dimuat di dalam visi dan misi pencalonannya.
"Ada beberapa hal yang kami usulkan kepada Gus Ipul dan Mbak Puti. Di antaranya memfasilitasi perempuan pekerja untuk dapat memenuhi hak ASI eksklusif bagi bayinya melalui penyediaan fasilitas laktasi," urai Endah ketika ditemui di sela acara itu.
Berdasarkan penjelasan Endah, saat ini pemerintah provinsi telah memiliki Perda nomor 2 tahun 2014 tentang Sisem penyelenggaraan perlindungan anak. "Kami meminta pemerintah kedepan bisa menurunkan Perda tersebut ke dalam Pergub agar ada petunjuk teknis sehingga pelaksanaan peraturan ini bisa lebih efektif," katanya.
Mendapatkan masukan tersebut, Gus Ipul menerima dengan tangan terbuka. Menurutnya, pihaknya telah lama merencanakan regulasi tersebut kepada perusahaan. "Kami telah membagi penanganan perempuan dan anak berdasar tiga kelompok," ujar Gus Ipul ketika ditemui di sela acara.
Pertama, perempuan yang tidak mempunyai masalah. Pihaknya akan mendorong pelaksanaan pemberdayaan perempuan mulai bidang sosial politik hingga ekonomi. "Kami ingin mendorong lebih banyak lagi kaum perempuan yang berdaya khususnya di bidang ekonomi," urai Gus Ipul.
Menurutnya, saat ini Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki kebijakan sekaligus dukungan anggaran cukup besar untuk pengembangan ekonomi oleh perempuan. "Hasilnya, 52 persen bidang ekonomi kreatif di Jatim justru dikembangkan oleh perempuan," ulas Wakil Gubernur Jatim yang sedang cuti ini.
Kedua, perempuan yang rentan menghadapi masalah resiko tinggi. Pihaknya akan menggandeng LSM untuk memberikan pendampingan kepada perempuan. "Perlindungan ini di antaranya diberikan kepada beberapa kelompok perempuan yang telah terjerumus ke beberapa masalah, di antaranya prostitusi," lanjutnya.
Ketiga, pihanya juga memberikan perhatian khusus kepada para perempuan pekerja. Utamanya dalam memenuhi hak untuk bayi-bayi para pekerja. "Saat ini memang sudah ada peraturan cuti hamil selama tiga bulan. Para pekerja merasa itu kurang cukup," kata Gus Ipul.
Ke depan, pihaknya akan membantu memberikan regulasi agar cuti hamil bisa lebih lama. "Solusi ini bukan hanya untuk produktivitas dan kesehatan sang ibu, namun juga demi masa depan anaknya," lanjut Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini
"Kami juga akan mendorong perusahaan maupun instansi untuk memberikan fasilitas laktasi kepada ibu menyusui. Sehingga, anaknya kelak bisa memperoleh kesempatan ASI eksklusif," kata dia.
Pada pertemuan ini, Gus Ipul dan Mbak Puti juga menandatangani tujuh poin komitmen dukungan sikap kepada perempuan dan anak. (frd/wah)