Gus Ipul : Malang Bisa Jadi Contoh Gerakkan Peduli Tetangga
Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menyebut pentingnya Gerakan Peduli Tetangga sehingga akan ia masukkan dalam programnya.
Menurutnya, gerakan ini tak sekadar menyelesaikan masalah keluarga, namun juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal ini ia jelaskan pada pertemuan dengan ribuan relawan dan tokoh masyarakat se-Kota Malang, Minggu, 3 Juni 2018, pada acara "Peringatan Hari Lahir Pancasila dan Silaturrahim Tokoh Masyarakat Kota Malang.
Untuk diketahui, Gus Ipul yang saat ini sedang cuti dari jabatan Wakil Gubernur Jawa Timur ini pernah menggagas program Gerakan Peduli Tetangga di pemerintahan provinsi. Program ini diluncurkan pada 2016 silam.
Pada awalnya, gerakan ini diharapkan menjadi solusi menyelesaikan masalah sosial di lingkungan tempat tinggal. Misalnya, apabila ada tetangga yang sakit, tetangganya tidak boleh diam.
Gerakan ini diinisiasi untuk bertujuan menyikapi semakin lunturnya perhatian dan kepedulian terhadap sesama, khususnya tetangga di lingkungan sekitar. Kepedulian antar tetangga satu dengan yang lain dinilai semakin menipis.
"Dulu kami telah mempunyai program Gerakan Peduli Tetangga. Melalui program ini, kita bisa mengetahui apa yang dikerjakan oleh tetangga kita," ujar Gus Ipul, Minggu (3/6/2018).
Selain meningkatkan kepedulian, program ini juga sekaligus menjadi ajang untuk mencegah teror.
"Dengan begitu, kita bisa sekaligus melakukan tindak pencegahan. Caranya, apabila ada hal-hal yang mencurigakan, bisa melaporkan kepada aparat," kata mantan Ketua Umum GP Ansor dua periode ini.
Bermunculannya banyak kampung berprestasi di Jawa Timur, menurutnya juga berhubungan yang program ini. Yang mana, kampung tersebut berprestasi karena olah pikir sesama tetangga atau Rukun Tetangga (RT) sebagai lingkup organisasi masyarakat terkecil.
Termasuk di Malang. Malang memiliki berbagai kampung ikonik yang terkenal hingga mendatangkan wisata.
Mulai dari Kampung Glintung Go Green (3G), sebuah kampung yang memiliki fasilitas water banking movement (gerakan menabung air).
Kemudian kampung warna-warni yang memiliki deretan rumah berwarna-warni. Hingga kampung Putih, deretan kampung ikonik berwarna putih yang terinspirasi white village di Spanyol.
"Munculnya banyak kampung ikonik ini karena keresahan bersama. Warga sepakat untuk mendayakan warga, dengan mengubah kampungnya," kata Gus Ipul yang nantinya berpasangan dengan Cawagub, Puti Guntur Soekarno ini.
Semangat peduli tetangga inilah yang nantinya akan terus digalakkan. Menurut Gus Ipul, Jawa Timur bisa berprestasi, diawali dari tingkat RT/RW atau dusun.
"Kesuksesan Jawa Timur merupakan akumulasi keberhasilan di tingkat RT maupun RW. Kalau mau Jawa Timur sukses, maka harus berhasil dulu RT/RW-nya. Inilah konsep 'Kabeh Sedulur, Kabeh Makmur' yang kami maksud," ujar Gus Ipul mengakhiri. (wah/frd)