Gus Ipul: Kuatkan Moderasi Agama Menuju Pemilu Damai
Moderasi beragama menjadi sarana mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama dan berbangsa yang harmonis dan damai. Moderasi beragama membentuk komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan penerimaan terhadap tradisi. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pasuruan, menggelar Sarasehan Moderasi Beragama Menuju Pemilu Damai. Sosialisasi yang diselenggarakan di aula Kebun Pring, Kamis 21 Desember 2023. Acara ini dibuka Walikota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Saat membuka kegiatan sosialisasi itu, Gus Ipul menyebut kita patut mensyukuri Indonesia yang memiliki keberagaman agama tapi memegang teguh toleransi dan kerukunan antar agama.
"Kita patut bersyukur memiliki dan tinggal di Negara Indonesia, seperti saat ini kita bisa duduk bersama dalam satu ruangan dengan damai," kata Gus Ipul.
Dikatakan, Negara Kesatuan Republik Indonesia ini diperjuangkan dan dibangun oleh para pendiri bangsa dan para pejuang kemerdekaan yang terdiri dari berbagai suku, agama, golongan, ras, dan budaya.
"Saya semakin tua merasa bangga dengan para pendiri bangsa kita yang berasal dari para pemuka agama dan berbagai organisasi, para pendiri kita ini berjuang dan melahirkan suatu peradaban yang kita rasakan bersama," jelas Gus Ipul.
Gus Ipul menekankan pentingnya moderasi beragama dalam konteks Pemilu 2024. Ia mengajak semua tokoh agama dan pemimpin masyarakat untuk menjunjung tinggi nilai-nilai moderasi beragama yang melibatkan dialog yang konstruktif, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan agama.
"Agama tidak dibawa ke politik praktis. Boleh dekati tokoh agama. Tapi jangan jadikan agama alat perjuangan politik," pesan Gus Ipul.
Menurutnya, Islam dan agama lainnya memiliki hubungan yang sangat erat di mana terdapat beberapa kesamaan selain mengajarkan kebaikan kepada umatnya. Tidak hanya itu, Islam dan agama lain juga mengajarkan umatnya untuk bertoleransi antar umat agama lainnya dan saling menghormati.
"Di Kota Pasuruan sendiri hubungan agama Islam dan agama lainnya terlihat sangat rukun sekali. Contoh saja seperti Gus Idris saat menggelar acara mengundang para pendeta, pengusaha Tionghoa dan pengurus klenteng untuk datang bersama. Ini merupakan sebuah tradisi yang sudah dibentuk dan telah melewati proses yang lama," imbuhnya.
Dengan adanya budaya tolong menolong, lanjut Gus Ipul. Tetangga yang kelaparan pun akan ada yang memberi makanan, sehingga terjalin kerukunan antar manusia.
"Jika kita melihat tetangga yang sedang kelaparan, maka kita akan membantunya. Sehingga budaya seperti ini akan terus kita gunakan," urainya.
Terkait Pemilu Damai 2024, Gus Ipul mengajak seluruh peserta untuk menjunjung tinggi perdamaian dalam merespons setiap persoalan yang muncul di masyarakat termasuk persoalan antar umat beragama.
"Kita mengharapkan Pemilu yang damai, jadikanlah agama sebagai wadah inspirasi dan tidak digunakan sebagai alat aspirasi demi kepentingan sepihak. Mari kita selalu menjaga hubungan baik dengan semua orang, sehingga Pemilu bisa berjalan dengan aman," ungkapnya.