Bakal calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul mengaku terkejut dengan pemanfaatan namanya untuk dijadikan modus dugaan penipuan oleh pihak yang mengatasnamakan tim sukses. “Saya kaget mendengar informasi tersebut dari media bahwa nama saya digunakan pihak tak bertanggung jawab,” ujarnya ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Jumat. Menurut dia, pencatutan nama sangat disesalkan karena dimanfaatkan untuk melakukan dugaan penipuan terhadap orang banyak, terlebih menjelang Pilkada Jatim 2018. Bacagub yang juga Wakil Gubernur Jatim itu menegaskan bahwa tim relawan yang dibentuknya tak akan meminta uang serupiah pun sehingga jika ada yang meminta biaya maka dipastikan bukan tim relawannya. “Ke depan, masyarakat harus lebih waspada karena banyak sekali modus yang dilakukan pihak tak bertanggung jawab untuk mengeruk kepentingan pribadi,” ucap pasangan Abdullah Azwar Anas di Pilkada serentak 27 Juni 2018 tersebut. Selain itu, mantan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut mengapresiasi aparat kepolisian karena langsung mengusut kasusnya. “Terima kasih kepada kepolisian yang langsung bertindak dan kami harap kasus ini diusut sampai tuntas. Kasihan masyarakat yang menjadi korban,” kata salah seorang Ketua PBNU tersebut. Sementara itu, Kapolsek Rungkut Komisaris Polisi Esti Setija Oetami mengaku mendengar informasi tentang ratusan warga di kawasan Rungkut Kidul Gang Kauman Surabaya yang ribut setelah tertipu oleh seseorang mengatasnamakan sebagai tim sukses Gus Ipul. Polisi mendata jumlah korban sebanyak 147 orang. Diperoleh keterangan, pelaku penipuan diduga berinisial ES, yang tercatat sebagai residivis dan telah berkali-kali keluar masuk penjara atas kasus serupa. Terhadap ratusan warga Rungkut Kidul Gang Kauman Surabaya, ES menjanjikan akan memberi bantuan uang senilai masing-masing Rp15 juta ke setiap orang. "Para warga yang tertipu ini adalah pelaku usaha kecil menengah. Mereka dijanjikan mendapat bantuan uang usaha masing-masing Rp15 juta. Tapi syaratnya harus membuka rekening di Bank Mandiri senilai Rp500 ribu. Selain itu, para warga nantinya diwajibkan memilih calon gubernur yang telah memberi bantuan uang tersebut," katanya. (ant)