Gus Ipul: Jika Ingin NU Kuat, maka Muslimat harus Digdaya
Walikota Pasuruan H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, dalam rangka menyongsong NU satu abad menuju kebangkitan baru, salah satu perubahannya adalah perempuan harus kuat dan kokoh lahir batin.
"Untuk menjemput abad kedua NU ini harus kuat, maka perempuannya atau muslimatnya harus digdaya secara lahir batin," katanya saat memberikan sambutan di acara pelantikan PC Muslimat NU Kota Pasuruan di Gedung Gradika, Sabtu, 14 Januari 2023.
Menurut Gus Ipul, para sesepuh terdahulu telah mempersiapkan semuanya untuk kaum perempuan bisa berperan di setiap lini kehidupan.
"Betapa pentingnya peran kaum perempuan khususnya di lingkungan NU pada abad ke dua ini. Perempuan menjadi satu kekuatan yang tidak bisa diabaikan oleh siapa pun," kata Gus Ipul.
Gus Ipul juga menyampaikan, sejak tahun 1918 para ulama terdahulu telah memberikan Pendidikan kepada kaum perempuan sehingga tidak merasa tertinggal oleh zaman.
"Kaum perempuan dulunya tidak seperti saat ini, yang dulunya masih dianggap terbelakang. Ulama kita sejak tahun 1918 sudah mencoba untuk memberikan pendidikan kepada kaum perempuan. Maka hari ini kita saksikan betapa banyak pahlawan-pahlawan perempuan di lingkungan NU yang tersebar di lini akademisi, aktivitas NGO bahkan diplomasi," ujarnya.
Untuk bisa membangun suatu peradaban dan merawat jagat, menurut Gus Ipul, NU harus berdigdaya.
"Dengan tema 'Mendigdayakan NU Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru", kalau NU mau merawat jagat dan membangun peradaban, NU-nya harus digdaya," kata Gus Ipul.
Menuju kedigdayaan di abad kedua tersebut, menurutnya, terdapat sejumlah upaya yang harus dikembangkan. Upaya tersebut tercermin dalam 9 rangkaian kegiatan yang digelar PBNU menuju perayaan usianya yang ke-100.
"Pertama, tentu kita harus memperkuat peran global. Ini dimulai Gus Yahya dengan membuat R20. Kedua, muktamar Halaqah Fqih Peradaban, ketiga, ada gerakan kemandirian NU," katanya.
Kemudian, keempat, dalam membentuk NU yang berdaya; kelima, program NU Tech; keenam, Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) NU; ketujuh, penganugerahan tokoh An-Nahdlah; kedelapan, NU Women.
"Terakhir, resepsi puncak 1 abad NU yang akan disambut suka cita dan dimeriahkan oleh seluruh warga NU," pungkasnya.