Gus Ipul : Jatim Bangun 25 Ribu Rumah Sederhana untuk Pedagang Bakso dan Soto
Surabaya: Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan akan pembangunan 25 ribu Rumah Sejahtera Tapak (RST) pada Tahun 2017 ini. Target ini merupakan tindakalnjut dari arahan Presiden Joko Widodo Tahun 2016 lalu untuk membangun satu juta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul), usai audiensi dengan DPD Real Estate Indonesia (REI) Jatim di ruang kerjanya, Senin (6/3) mengatakan, tahun 2016, dari target 25 ribu rumah RST, baru terealisasi sekitar 8 ribu rumah. Hal itu disebabkan kendala perijinan di daerah yang dialami oleh para pengembang.
"Kita punya pekerjaan rumah untuk memenuhi target 25 ribu tersebut. Padahal RST ini sudah ada kebijakan tentang kemudahan uang muka dan perijinan," kata Gus Ipul.
Kendala tersebut, lanjut Gus Ipul, karena belum semua daerah mengetahui tentang kebijakan perijinan yang baru. Sehingga perlu adanya sosialisasi terkait hal ini.
"Masalah rumah untuk rakyat berpenghasilan rendah di Jatim sendiri sudah ada program RTLH. Kemudian di Jatim juga ada Tim Percepatan yang mengatasi hal ini," katanya.
Karena itu, dirinya berjanji akan membicarakan hal itu dengan gubernur. Untuk selanjutnya, akan bertemu dengan para kepala daerah dan stakeholder untuk membahas hal tersebut.
"Saya akan sampaikan ke Pak Gubernur kendalanya apa. Kita punya data 2016, kendala kita apa nanti akan kami rinci secara detail," katanya.
Menurut dia, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memberikan bantuan prasarana, sarana, dan utilitas (PSU) untuk rumah murah yang dibangun pengembang. Namun, tahun ini jumlahnya menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
"Saat ini di Jatim ada 1.500 pengembang yang aktif. Sedangkan anggaran PSU tahun ini menurun drastis, yakni hanya Rp500 juta. Tahun lalu masih Rp1 miliar," kata dia.
Sementara itu, Ketua DPD REI Jatim, Happy Gunawarman mengatakan, RST ini, nantinya akan diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu dan masyarakat di sektor informal tanpa penghasilan pasti bulanan seperti pedagang kaki lima seperti pedagang bakso dan soto.
Untuk masyarkat kurang mampu, rumah ini akan dijual sebesar Rp123 juta dengan kenaikan harga 5-7 persen pertahuan; serta uang muka Rp1 juta dan angsuran sebesar Rp8 ribu perbulan selama 15 tahun.
Sedangkan bagi masyarakat di sektor informal, seperti pedagang bakso dan soto, rumah ini bisa dimiliki dengan sistem KPR mikro dengan sistem bayar harian, mingguan atau bulanan. Menurutnya, beberapa daerah di Jatim yang sudah siap untuk mengembangkan RST ini diantaranya Madiun, Kediri, Jember dan Banyuwangi. (wah)
Advertisement