Gus Ipul : Jadi Gubernur Jatim tidak Bisa Bermodal Tebar Uang dan Bantuan Bencana
Calon gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan bahkan membangun sebuah provinsi tidak semudah yang digembar-gemborkan sebagian orang. Membangun sebuah provinsi tidak bisa hanya dilakukan dengan tebar uang.
"Kalau hanya kasih uang kemana-mana kasih sumbangan kasih program itu siapa saja bisa melakukan. Tidak perlu berilmu tinggi, siapapun bisa," kata Gus Ipul, dihadapan peserta Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) PPP di Surabaya, Minggu 3 Desember 2017 malam.
Menurut Gus Ipul, kekuatan keuangan Pemerintah provinsi sangatlah terbatas. Berbeda dengan keuangan Pemerintah pusat yang bisa menggunakan program-program bantuan langsung ke masyarakat.
Karenannya, jadi Gubernur, tidak bisa sok jago. Apalagi sok paling bisa mengatasi kemiskinan karena Pemerintah provinsi tidak memiliki anggaran yang cukup untuk membagi uang ke masyarakatnya.
"Saya selalu teringat pesan para Kiai termasuk para Kiai PPP. Para Kiai selalu berpesan, jangan sok jago kalau jadi gubernur. Selalu ajak semua pihak bersama dan mintalah pertolongan pada Allah," ujar Gus Ipul.
Permintaan pada Allah inilah, yang selama ini telah dia lakukan bersama Gubernur Jawa Timur Soekarwo dengan cara menutup seluruh lokalisasi di Jawa Timur yang jumlahnya mencapai 47. Dengan memberantas kemaksiatan maka pertolongan dari Allah diharapkan bisa diraih sehingga pembangunan-pun bisa dilakukan dengan baik.
Selama memimpin Jawa Timur, Gus Ipul bersama Soekarwo setidaknya hampir setiap tahun mampu meraih 24 penghargaan atau rata-rata setiap bulan mendapatkan dua penghargaan.
"Banyak penghargaan, tapi bukan berarti tidak ada kekurangan. Setidaknya ada tiga masalah yang masih menjadi PR dan harus diselesaikan," ujar calon gubernur yang diusung PKB dan PDI Perjuangan ini.
Tiga masalah itu diantarnya adalah jumlah kemiskinan. Selama 10 tahun bersama Soekarwo memimpin Jawa Timur, kemiskinan sebenarnya telah berkurang drastis dari 16 persen saat ini menjadi 11,7 persen.
"11,7 persen ini memang masih besar. Tapi Jatim adalah provinsi dengan kontribusi penurunan kemiskinan terbesar. Inflasi di Jatim juga selalu terkendali. Banyak daerah yang juga luar biasa, salah satunya Banyuwangi dimana pengurangan kemiskinannya adalah yang tercepat," ujarnya.
Pengalaman seperti Banyuwangi inilah yang nantinya bisa ditiru untuk diterjemahkan di Jawa Timur. "Jadi Jatim itu butuh pemimpin yang berpengalaman bukan sekadar banyak omong dan bagi-bagi uang dan program. Kalau hanya membagi uang semua bisa. Tapi Jatim ini buruh inovasi seperti Banyuwangi," kata dia.
Pengangguran juga menjadi PR dimana saat ini secara terus menerus dikurangi dengan membuka banyak pendidikan vokasional serta memperbanyak pelatihan kerja bagi para lulusan SMK, SMA dan MA.
"Para petani kita juga polanya juga harus diubah. Selama ini petani menjual gabah ke kota dan mereka membeli beras dari kota. Saat ini kontribusi pertanian kita baru 13 persen, ini yang harus ditingkatkan," kata Gus Ipul.
Sementara itu, dalam kesempatan berbicara di hadapan ratusan Kiai dan pengurus PPP, Gus Ipul juga sempat meminta izin agar tetap bisa bersilaturahmi dengan mereka. Bahkan meski kelak rekomendasi PPP tidak diberikan kepadanya, namun silaturahmi dengan para Kiai PPP tetap akan dia lakukan.
"Nanti meskipun saya tidak diundang, tapi kalau para Kiai PPP haul misalnya saya tetap akan datang. Karena saya sudah dari dulu dekat dengan para Kiai. Ada kesamaan hati saya dengan PPP," ujarnya.
Gus Ipul mengaku selama ini ke PPP bukan hanya menjelang Pilkada. Sudah sejak lama, silaturahmi dengan para Kiai dan Pengurus PPP dilakukan. Bahkan untuk menjaga silaturahmi ini, ketika PPP membuka pendaftaran bakal calon gubernur, Gus Ipul juga mendaftar.
"Meskipun saya tahu belum tentu PPP memberikan rekomendasi, tapi ini semata untuk mengajak PPP bersama dan menjaga silaturahmi yang selama ini telah terjalin. Hati saya itu sebenarnya PPP," kata Gus Ipul yang disambut tepuk tangan meriah para Kiai dan Pengurus PPP.
Menanggapi pernyataan Gus Ipul ini, Ketua DPW PPP Musyafak Noer bahkan sempat mengatakan di depan forum "Para Kiai dan Pengurus PPP sebenarnya mengharapkan Gus Ipul."
Bahkan Musyafak sempat nyeletuk "Gimana kalau rekomnya untuk Gus Ipul DPW saja yang kasih Rekom." Ungkapan Musyafak inipun langsun mendapatkan tepuk tangan dan ucapan "Setuju" dari ratusan Kiai dan Pengurus PPP.(*)