Gus Ipul Imbau UMKM Pasuruan Pilih Bahan Berkualitas
Bimtek Keamanan Pangan diselenggarakan Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, Rabu 22 September 2021. Bimtek ini diikuti oleh 90 orang pelaku UMKM pangan di Kota Pasuruan. Tujuannya, UMKM pangan di Kota Pasuruan bisa memiliki sertifikat untuk mengurus izin produknya seperti Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
UMKM pangan di Kota Pasuruan rupanya banyak yang belum mengantongi izin tersebut. Hal ini yang menjadi kendalapengembangan pasar dan juga produksi. Untuk mengatasi masalah tersebut, Dinas Kesehatan Kota Pasuruan untuk memberikan Bimtek pada UMKM pangan di Kota Pasuruan.
Walikota Pasuruan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengimbau para UMKM pangan di Kota Pasuruan mengedepankan penggunaan bahan produksi yang berkualitas dan aman. Menurut Gus Ipul, kunci untuk bisa terus eksis sebagai UMKM salah satunya mengedepankan mutu.
"Saya minta agar UMKM Kota Pasuruan menggunakan bahan berkualitas. Jangan menggunakan bahan berbahaya, boraks misalnya. Kasihan anak-anak," ujarnya.
Menurut Gus Ipul, UMKM saat ini adalah tumpuan banyak pihak untuk membuka lapangan pekerjaan dan juga ekonomi kreatif. Oleh karena itu, ia mengharapkan keseriusan UMKM untuk mengembangkan produknya dengan melibatkan generasi milenial.
"UMKM adalan penopang saat pandemi terjadi. Banyak sektor gulung tikar, tapi justru sektor UMKM yang bertahan. Ini membuktikan UMKM merupakan tumpuan ekonomi saat ini," jelas Gus Ipul.
Bimtek keamanan pangan dimaksudkan untuk memberikan pengarahan supaya UMKM paham apa saja bahan baku yang aman digunakan. Sebab, hal itu penting untuk mengurus perizinan misalnya dari Dinkes dan BPOM. "Peserta bimtek yang hadir ini nantinya akan dibimbing oleh narasumber dari BPOM Jawa Timur. Sehingga, membantu UMKM menyiapkan persyaratan yang dibutuhkan untuk mengurus izin," ujar Shierly Marlena selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Pasuruan.
Shierly mengungkapkan, pentingnya pelaku UMKM memahami keamanan pangan diharapkan juga untuk menjadikan produk UMKM Kota Pasuruan bisa bersaing dengan daerah lain.
"Ini juga dimaksudkan supaya produk-produk UMKM Kota Pasuruan semakin banyak bisa menembus pasar nasional dan mengembangkan pasarnya," terang dia.
Aminah, salah satu peserta Bimtek mengatakan, usaha rengginang miliknya selama ini memang masih kesulitan dipasarkan keluar daerah karena belum memiliki izin seperti IPRT dan BPOM.
"Bimtek ini ditunggu-tunggu karena selama kami belum paham bagaimana cara mengurus izinnya," kata dia.