Gus Ipul Dengarkan Curhatan Nelayan Kenjeran
Saat mengikuti "Bersih-Bersih Pantai" di sekitar Taman Suroboyo, Pantai Kenjeran, Selasa (14/11) Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) juga menyempatkan diri untuk mengobrol dengan masyarakat nelayan setempat.
Gus Ipul awalnya mengunjungi sentra pembuatan paving, kemudian melihat kondisi sumur warga. Dalam kesempatan ini, Gus Ipul juga sempat ngobrol dengan Mujiono (63 tahun), nelayan asli Kedungcowek. Mujiono menceritakan dirinya menjadi nelayan sejak umur 15 tahun. Seperti nelayan pada umumnya, selama melaut ia selalu berpatokan dengan musim pasang-surut air laut.
"Kalau pasang seperti seminggu terakhir ini, ya saya tidak berani melaut," katanya. Praktis, bila dirata-rata, dalam setahun dirinya hanya melaut dalam 5 bulan, selebihnya ia menganggur karena laur pasang.
Sehingga, biaya hasil tangkapannya selama sebulan dipakai untuk kebutuhannya selama setahun. "Kalau tidak cukup, biasanya ngutang dulu ke tengkulak. Baru kalau sudah panen, diganti," ujarnya kepada Gus Ipul.
Namun Mujiono mengaku sudah banyak bantuan yang datang, baik dari pemerintah kota maupun provinsi. Dimulai dari perlindungan asuransi nelayan. "Nelayan di sekitar sini sudah mendapat asuransi semuanya," ujar Gus Ipul.
Kemudian, bantuan mesin dan kapal bagi nelayan sudah diberikan. Mujiono menyebut, dalam seminggu ini warga di kelurahannya susah dapat bantuan mesin dan kapal ini. "Sudah dapat, tinggal pakai," kata Mujiono.
Lalu, ditanya Gus Ipul tentang harga jual tangkapannya, Mujiono mengaku hasil penjualannya relatif stabil. "Cukup dan tidak terlalu rendah," ujarnya.
Hanya saja, Muliono mengungkapkan, nelayan di daerahnya kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar solar. "Mesin kami masih diesel, jadi membutuhkan solar. Sedangkan, untuk mencari solar, di sini harus mencari cukup jauh," paparnya.
Oleh karena itu, diharapkan Gus Ipul dan pemerintah provinsi dapat memenuhi kebutuhan nelayan ini. "Kalau mungkin, harga solarnya juga bisa disubsidi," kata Muliono.
Menanggapi hal itu, Gus Ipul akan membicarakannya dengan pihak-pihak terkait dengan pengadaan kebutuhan ini. Bahkan, menurutnya mesin diesel nelayan bisa diganti dengan yang berbahan bakar premium. "Kalau bisa diganti premium, sehingga nanti juga mengurangi polusi pencemaran udara," ujar Gus Ipul. (wah)
Advertisement