Gus Ipul dan Khofifah Sepanggung, Ini Tingkah Keduanya
SIDOARJO-Apa yang terjadi jika Menteri Sosial Khofifah Indra Parawansa dan Wagub Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang pernah dua kali bersaing dalam Pemilihan Gubernur Jatim bertemu? Aura persaingan pun masih tetap terasa.
Itu terjadi saat keduanya menghadiri acara Majelis Dzikir dan Maulidur-Rasul Alhidmah di Alun-Alun Sidoarjo, Minggu (12/02/2017). Khofifah hadir sebagai pejabat pemerintah, sedangkan Gus Ipul diundang panitia sebagai Ketua PBNU untuk memberikan mauidlah khasanah (pesan-pesan baik).
Gus Ipul datang lebih dulu di Majelis Dzikir dengan jamaah puluhan ribu orang ini. Sedangkan Khofifah hadir seperempat jam setelahnya. Gus Ipul duduk di panggung depan, sedangkan Khofifah duduk di sebelah kiri panggung bersama para jamaah perempuan.
Usai rangkaian istighotsah, tahlil dan maulidurrasul, para pejabat diberi waktu untuk memberi sambutan. Pada saat itu, perwakilan protokol Mensos langsung mendekati pembawa acara dan panitia agar sambutan menteri diberikan setelah sambutan Gus Ipul.
Namun panitia menjelaskan bahwa protokoler Alhidmah selalu memberikan waktu kepada pejabat pemerintah terlebih dulu. Setelah itu acara yang berlangsung sejak jam 7.00 di depan Masjid Agung Sidoarjo diakhiri mau'idlah khasanah. Itu artinya Gus Ipul berpidato setelah Khofifah. Kebetulan, sebelum Khofifah memberi sambutan, Gus Ipul harus ke belakang untuk berwudlu.
Lalu apa yang disampaikan Khofifah dalam sambutannya sebelum pidatonya Gus Ipul? Ia tidak mau menyebut nama Gus Ipul. Khofifah hanya menyebut wakil dari Pemprov Jatim. Sambutannya banyak menceritakan tentang beberapa warga Indonesia yang baru dideportasi pemerintah Turki karena diduga ikut ISIS dan Gagatar. Para WNI tersebut kini dibina Kementerian Sosial RI.
Lantas apa yang disampaikan Gus Ipul? Sejak awal, ia sudah membuat gerrr jamaah. "Mohon maaf para habaib dan kiai, saya dipaksa panitia memberi mau'idlah. Padahal banyak habib dan kiai yang lebih alim. Apalagi sudah ada sambutan Bu Mensos, mestinya saya tidak perlu memberi sambutan," katanya.
Dalam pidatonya pun Gus Ipul juga tidak sungkan merujuk beberapa hal yang sudah dipidatokan Khofifah. Sepanjang pidato, ia tidak menunjukkan sedikitpun rasa pernah bermusuhan dengan Ketua Umum PP Muslimat NU.
Malah banyak joke dilontarkan Gus Ipul. Ia berpidato seperti banyak kiai NU memberikan ceramah di depan jamaahnya. "Jadi wagub itu susah. Lebih enak seperti Bu Khofifah yang jadi menteri. Banyak senang-senangnya," katanya sambil tertawa.
Setelah acara, sejumlah habib dan kiai memuji ceramahnya Gus Ipul. "Nanti acara haul di tempat saya, Gus Ipul saya minta memberi mau'idlah. Tidak lagi memberi sambutan sebagai Wagub," kata Habib Umar dari Pasuruan.
Di acara kemarin, Gus Ipul sudah dipanggil dengan sebutan Kiai Haji. Bukan lagi sekadar Gus. (Hrs)