Gus Ipul Bersama Ribuan Santri dan Kiai Deklarasikan Anti Terorisme dan Radikalisme
Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengajak ribuan santri, ulama, kiai dan bu nyai mendeklarasikan anti terorisme dan radikalisme. Deklarasi kali ini digelar di alun-alun Jombang, Minggu, 13 Mei 2018, sore.
Pembacaan deklarasi ini, dipimpin oleh KH Muzaki, salah satu pengasuh pesantren Tebuireng, yang kemudian ditirukan oleh seluruh jemaah termasuk Gus Ipul. Hadir pula Wali Band yang mengajak jemaah untuk bersholawat bersama kiai.
Melalui deklarasi ini, Gus Ipul pun berharap tak ada lagi aksi terorisme, khususnya di Jawa Timur.
"Kami berharap ini menjadi kejadian terakhir. Bersama ulama dan tokoh masyarakat, kita bersama mengambil langkah antisipasi," kata Keponakkan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.
"Bersama ulama, kiai, dan santri, kita telah mendeklarasikan Jawa Timur yang damai. Kita ingin Indonesia tetap tegak, aman dan damai. Kita tegaskan bahwa Kita Tidak Takut!," ujarnya.
Di dalam penjelasannya, untuk menangkal paham radikal, ia menyebut adanya penguatan pesantren.
Dengan pemahaman utuh dari penjelasan ulama dan kiai soal agama sekaligus mencegah berbagai hasutan paham radikal berkedok agama.
"Contohnya melalui deklarasi ini. Deklarasi ini adalah sumbangan pemikiran dari para ulama dan santri untuk antisipasi kejadian serupa terulang sekaligus mewujudkan Jawa Timur yang damai dan adem," kata Gus Ipul.
"Dengan mengajak ulama serta kiai, kita juga akan mencegah perekrutan sel-sel teroris, khususnya di Jawa Timur," ujarnya.
Gus Ipul menambahkan, selain terkait paham radikal, sel teroris tumbuh juga karena permasalahan sosial ekonomi.
Kesejahteraan yang belum merata membuat beberapa golongan masyarakat mudah dihasut.
"Sehingga, kedepan kami mengedepankan konsep pembangunan yang memeratakan kesejahteraan," ujar kandidat yang mengusung tema pembangunan, 'Kabeh Sedulur, Kabeh Makmur' ini.
"Ini salah satu kunci. Memperkuat harmoni di dalam masyarakat, salah satu kuncinya, masyarakatnya sejahtera bersama," lanjut salah satu Ketua PBNU ini.
Tak lupa, ia juga kembali menyampaikan bela sungkawa. "Ini musibah yang luar biasa. Kami mengucapkan bela sungkawa," katanya.
"Kedepan kami berharap penegak hukum melakukan langkah antisipasi. Di antaranya, berkerjasama dengan masyarakat," kata dia.
Dan berikut bunyi deklarasi Anti Terorisme dan Radikalisme forum pesantren :
Kami forum pesantren dan elemen masyarakat Jombang menyatakan:
1. Mengutuk keras tindakan terorisme, radikalisme, dan tindakan apapun yang bisa mengancam stabilitas nasional serta keutuhan NKRI.
2. Mengutuk oknum penyebar berita bohong, berita yang berisi SARA, bernada kebencian, bersifat menghasut, dapat memecah belah persatuan, dan kesatuan bangsa, yang merugikan orang lain.
3. Memohon kepada aparat negara yang berwenang untuk menindak tegas perilaku terorisme, radikalisme, dan penyebar berita hoax sesuai hukum yang berlaku.
4. Negara dan rakyat tidak boleh kalah dan tidak boleh takut terhadap semua perilaku terorisme dan radikalisme yang terjadi di Indonesia
5. Selalu memohon rahmat hidayah serta maunah kepada Allah untuk bangsa Indonesia dan mendukung pelaksanaan pilkada yang damai, jujur, dan santun.
6. Mengucapkan bela sungkawa dan duka cita mendalam terhadap korban terorisme yang terjadi di Indonesia.
(wah/frd)