Gus Ipul; Bela Negara Adalah Pengabdian Kepada Masyarakat
Jombang: Wakil Gubernu Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan, membela negara dan bangsa tak hanya dengan mengangkat senjata untuk perang, tapi bisa dilakukan melalui tindakan sehari-hari. Menurutnya, apabila nilai-nilai bela negara ini bisa dipraktekkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, maka kedaulatan bangsa dan negara bisa dipertahankan.
"Tindakan bela negara yang paling dekat dan bisa dilakukan sehari-hari adalah mengabdi untuk masyarakat sekitar dan membantu sesama," terangnya saat mengisi acara Jambore Daerah Bela Negara dan Diklat Siaga Karya di Halaman SMA Negeri 3 Jombang, Selasa (18/4) malam.
Gus Ipul menilai, bela negara adalah wajib bagi setiap warga negara. Sikap ini harus dijiwai rasa cinta negara yang didasarkan Pancasila dan UUD 1945. Selain itu, semangat bela negara dimaksudkan untuk memperkuat nasionalisme dan persatuan dan kesatuan.
"Merdeka itu bukan hadiah, tapi hasil perjuangan. Inilah tugas kita untuk mempertahankan kemerdekaan dengan menjaga NKRI dengan baik," tambahnya.
"Dengan berpartisipasi dalam usaha bela negara sesuai dengan kemampuan kita masing–masing, berarti kita telah melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Nilai-nilai ini harus kita tumbuhkan sejak kecil atau remaja,” lanjutnya.
Saat ini, pemuda memiliki peran penting dalam ikut melakukan bela negara. Karena, pemuda merupakan salah satu sumber penggerak ekonomi bangsa. Dimana pada bulan Agustus 2016, dari 118,41 juta penduduk yang bekerja, 28,50 persennya adalah pemuda. Sektor ekonomi yang digeluti pemuda diantaranya jasa sebanyak 51,94 persen, manufaktur 25,03 persen, dan pertanian 23,03 persen.
“Pemuda adalah usia produktif untuk bekerja, mereka masih punya semangat dan tenaga yang luar biasa. Untuk itu para pemuda haruslah aktif, bekerja keras dan punya semangat nasionalisme. Bila pemuda menganggur, itu akan menjadi masalah tersendiri bagi negara,” paparnya.
Gus Ipul menjelaskan, rela berkorban untuk bangsa dan negara dapat dinilai dari beberapa hal. Yakni bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk bangsa, siap membela bangsa dan negara dari berbagai ancaman, serta berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat. Serta gemar membantu warga yang mengalami kesulitan dan yakin pengorbanan untuk bangsa tidak sia-sia.
“Ini adalah modal yang harus dimiliki. Spiritul happiness ini membuat kita senantiasa senang dekat dengan Tuhan,” ucapnya.
Gus Ipul mengapresiasi kegiatan pelatihan bela negara bagi para pemuda semacam ini, karena diisi dengan kegiatan positif dan membangun nasionalisme. Selain itu, ia mengajak peserta untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Serta, menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara. (don)
Advertisement