Gus Ipul Minta Masyarakat Selektif Pilih Makanan
Malang: Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengajak masyarakat untuk dapat selektif dalam memilih dan memilah makanan yang layak untuk dikonsumsi. Hal tersebut disampaikannya saat membuka musyawarah nasional pengawasan obat dan makanan di H. Singgashari, Kota Batu, Selasa (7/3).
Ajakan tersebut didasari oleh realita masyarakat saat ini, yang cenderung kurang selektif dalam mengkonsumsi makanan. Masyarakat, terkadang tidak memperdulikan masa aktif hingga layak konsumsi sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
Menurutnya, kondisi pemilahan makanan kurang layak ini banyak terjadi di masyarakat pelosok pedesaan. Maka, pemerintah harus mengkontrol dengan kebijakan dan peraturan agar masyarakat terhindar dari produk obat dan makanan yang berbahaya.
Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan, bahwa membangun kesadaran masyarakat untuk memilih makanan layak dikonsumsi tidaklah mudah. “Untuk itu, menggerakkan masyarakat untuk hidup sehat menjadi salah satu prioritas dalam peningkatan sumber daya manusia,” ujarnya.
Dalam rangka memberikan pengawasan terhadap banyaknya peredaran obat dan makanan ilegal, Gus Ipul mendukung upaya dari Badan POM yang akan melakukan monitoring hingga pengawasan terhadap peredaran obat dan makanan sesuai peraturan yang berlaku.
"Saya mendukung Badan POM yang akan menjalankan pentingnya aturan dan payung hukum dalam setiap upaya penindakan terhadap peredaran bahan makanan, khususnya yang berbahaya. Jenis makanan dan minuman saat ini terus mengalami peningkatan dan kemajuan yang begitu cepat. Untuk itu, dibutuhkan pengawasan dan penindakan guna memperkuat keberadaan peredaran obat dan makanan yang ada di Indonesia khususnya Jatim.," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul menuturkan, bahwa Pemprov Jatim memiliki aplikasi pengendali ekspor dan impor berbasis online. Aplikasi tersebut bernama Dashboard Pengendalian Ekspor dan Impor Prov. Jatim.
Aplikasi ini akan mengawasi ekspor dan impor barang yang masuk dari luar Jatim. Dashboard ini akan mengawasi produk impor, baik produk pertanian, kosmetik, sayuran hingga makanan olahan lainnya.
Sementara itu, Kepala Badan POM Penny K. Lukito menjelaskan, bahwa pemerintah menaruh perhatian besar terhadap pengawasan obat dan makanan yang mempunyai lingkup luas, kompleks menyangkut hajat hidup orang banyak.
Penny menjelaskan, tantangan yang dihadapi Badan POM dalam memberikan pengawasan obat dan makanan ditengah masyarakat seiring kemajuan zaman sangatlah kompleks. Tantangan tersebut antara lain meliputi regulasi pengawasan pusat dan daerah, koordinasi lintas sektor, keterbatasan sumber daya hingga masih ditemukannya penyelundupan produk ilegal.
Dalam menjawab tantangan tersebut, Badan POM akan melakukan penguatan regulasi dan kelembagaan. Tak hanya itu, Badan POM akan berkoordinasi kerja sama lintas sektor setelah ditetapkannya Instruksi Presiden tentang peningkatan efektifitas pengawasan obat dan makanan. "Masyarakat harus diberikan edukasi dalam memilih produk makanan yang berkualitas agar terhindar dari bahaya kesehatan yang ditimbulkan," ungkapnya.
Diharapkan, melui musyawarah nasional ini dapat tercapai rumusan dalam penajaman kinerja untuk melayani dan melindungi masyarakat di seluruh Indonesia. "Semoga melalui Munas ini dihasilkan poin-poin yang memberi dampak kesehatan dan manfaat yang besar bagi seluruh masyarakat Indonesia," pungkasnya. (*)
Advertisement